2 Sejoli korban kecelakaan laka lantas. @Liputan6.com
MAJALAHJURNALIS.Com (Semarang) -Fakta terbaru meninggalnya dua sejoli di Nagreg yang menjadi korban kecelakaan dan ditemukan
mengambang di sungai daerah Banyumas dan Cilacap mulai terungkap.
Setelah sebelumnya Polda Jabar mengungkapkan terduga pelaku penabrak Handi
dan Salsabila adalah tiga orang oknum TNI.
Dua sejoli Handi dan Salsabila adalah korban tabrak lari di
perbatasan Garut-Nagreg pada Rabu, 6 Desember 2021 lalu.
Tubuh Handi dan Salsabila yang terkapar kemudian dibawa oleh si penabrak
dengan dalih akan dibawa ke Rumah Sakit.
Namun, ternyata Handi dan Salsabila justru dinyatakan hilang hingga jenazah
keduanya ditemukan mengambang di sungai Serayu di Banyumas dan Cilacap
Besar kemungkinan pelaku penabrak berusaha menyembunyikan bukti kecelakaan
maut sepasang sejoli tersebut.
Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol dr Sumy Hastry mengungkap fakta baru
terkait kematian korban tabrak lari di Nagreg Handi Harisaputra dan
Salsabila.
dr Sumy Hastry mengatakan, Salsabila dipastikan meninggal tidak lama
setelah kejadian kecelakaan di Nagreg.
Sebab ditemukan luka parah pada bagian kepala akibat terjadi benturan
keras.
Saluran Napas Dipenuhi Pasir
"Dari luka-luka yang kita periksa (jenazah) wanita waktu ditemukan
sudah dalam kondisi meninggal di tempat kejadian atau di TKP, karena luka-lukanya
ada di kepala bagian belakang sampai depan itu parah dan dicek patah tulang
tengkorak bawah. Jadi, saya yakin di tempat waktu kejadian (tabrakan),"
ungkap dr Sumy Hastry pada Kamis 23 Desember 2021.
Sementara korban Handi Harisaputra diduga dibuang dalam kondisi masih hidup
Sebab saat dilakukan otopsi, pihaknya menemukan saluran napas Hadi yang
dipenuhi pasir.
"Kalau yang pria waktu kita periksa dengan lengkap luar dan dalam kita
temukan tanda-tanda pasir atau air sungai di saluran napas sampai paru-paru.
Jadi ini membuktikan waktu dia dibuang, dia masih dalam keadaan hidup atau
mungkin dalam keadaan tidak sadar waktu itu," ungkap dr Sumy Hastry.
Meski begitu, dr Sumy Hastry enggan berspekulasi terkait lokasi pembuangan
mayat korban, menurut dr Sumy Hastry itu kewenangan penyidik dari Polda Jabar.
"Kalau yang perempuan memang mati di jabar dan dibuang dalam keadaan
meninggal dan yang laki-laki dib awah dalam keadaan hidup, tapi dari air sungai
yang mana pun saya nggak tahu asalnya, tempat pertama dibuangnya masih
diselidiki oleh Polda Jabar dan Polda Jateng,” kata dr Sumy Hastry.
*Untuk mengetahui kebenaran informasi yang
beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya
dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
0 Comments