Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Miris!!! Selamat bersama Keluarga Tinggal Serumah dengan Kambing di Desa Limau Manis Tanjung Morawa

 

Ardi Sembiring (Topi) Wartawan Majalahjurnalis.com  melihat kondisi didalam rumah tak layak huni, Ia berfoto bersama Selamat dan keluarga. @Majalahjurnalis.com

MAJALAHJURNALIS.Com (Deli Serdang) – Miris sekali dizaman serba canggih saat ini ada warga bernama Selamat (52) tinggal serumah dengan kambing peliharaannya.

Selamat kesehariannya sebagai pemulung. Warga Dusun V Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang-Sumatera Utara ini tinggal serumah bersama kambingnya.

Mendengar info berkembang ditengah-tengah warga Dusun V Desa Limau Manis, Majalahjurnalis.com mendatangi kediaman Selamat, Minggu (26/12/2021) sekitar pukul 13.30 Wib.

Dirumah Selamat terlihat barang-barang bekas hasil memulung berserakan di halaman dan memenuhi pekarangan rumahnya, juga terlihat banyak plastik yang di jemur dan  begitu awak media ini masuk ke halaman rumahnya, terlihat Selamat bersama istrinya duduk didepan pintu sedang memasak nasi dengan mengunakan kayu bakar.

Selamat menghampiri Majalahjurnalis.com dan menanyakan maksud tujuan kedatangannya, setelah dijelaskan tentang kedatanganawak media ini. Selamat mempersilahkan masuk dan terlihat kondisi didalam rumah tak layak huni juga atap pada bocor, ketika siang seperti cahaya bintang dilangit.

Kambing berada didalam rumah sehingga menimbulkan aroma tak sedap dari kotoran kambing yang dapat mengganggu kesehatan keluarga Selamat. @Majalahjurnalis.com

Kondisi didalam rumah diwarnai dengan udara tak sedap seperti tercium bau pesing kotoran hewan.

Merasa tamunya tidak nyaman, Selamat mengucapkan maaf karena adanya bau pesing dari kotoran kambing.

Lalu dijelaskannya, bahwa selama ini Ia bersama istri dan kedua anaknya tidur serumah dengan kambing peliharaannya. Hal itu dilakukannya karena ia tak memiliki uang untuk buat kandang kambing diluar rumahnya.

Karena takut kambingnya hilang, maka kami masukkan kambingnya kedalam rumah, jelasnya kepada Majalahjurnalis.com, Kambing ini tabungan buat anak-anak kami untuk biaya sekolah, maka kami menjaganya jangan sampai hilang.

 

Istri Selamat sedang memasak nasi didepan rumah mengunakan kayu bakar. @Majalahjurnalis.com

Kalau hasil botot (Pemulung) setiap harinya hanya bisa untuk makan. Melihat kondisi seperti ini, terkadang anak-anaknya malu ketika mengajak teman-teman sekolahnya untuk datang ke rumahnya dikarnakan kondisi rumah yang tak layak huni dikarnakan keadaan keuangan yang tak mencukupi.

Ketika ditanya Majalahjurnalis.com, apakah pernah ditawarkan oleh Pemerintah tentang Bedah Rumah? Selamat hanya terdiam.

Kemudian Ananda Aprilia (15) anak sulung Selamat, menjelaskan kepada Majalahjurnalis.com, kami berharap pemerintah peduli kepada kami warga miskin dan memiliki rumah tak layak huni. Sehari-hari orangtua kami membotot (Memulung) hanya bisa untuk makan saja dan untuk kebutuhan sekolah kami harus bersabar menunggu adanya kelebihan dari hasil jual barang bekas.

Dikatakan Ananda lagi, “Kami mengharapkan adanya bantuan untuk keluarga kami, karena tempat tinggal kami sangat tak layak dan kami tak mampu membangun rumah layak huni dan membangun kandang kambing diluar rumah, kami takut di gigit ular karena diding rumah kami ini banyak bolong-bolong,Pak!” katanya. 

Kiri), Kepala Desa Limau Manis, Muhammad Amru dan Hariono (Baju Batik) Ketua BPD. @Majalahjurnalis.com

Ditempat terpisah, Kepala Desa Limau Manis, Muhammad Amru ditemui Majalahjurnalis.com. Senin (27/12/2021) mengatakan, kita sudah turun ke lapangan dan juga sudah melakukan pembinaan. Dan juga akan memasukkan dalam program bedah rumah untuk Pak Selamat, tetapi permasalahannya surat-surat rumahnya belum diberikan yang bersangkutan kepada kita (Pihak Desa), ujar Kades mengakhiri.

Masih di Kantor Desa, Hariono Ketua BPD (Badan Pengawasan Desa) Limau Manis menambahkan pada Majalahjurnalis.com, satu tahun lalu sudah pernah kita ke lokasi rumah Pak Selamat, juga mengajak Babinkamtibmas dan Babinsa untuk membersihkan barang-barang yang berserakan di halaman dan didalam rumahnya, tetapi Pak Selamat keberatan, pungkas Hariono. (Ardi Sembiring)

Post a Comment

0 Comments