MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) -Mendapat pemasukan lewat jembatan perahu sampai Rp 25 juta
per hari terkesan mudah. Tapi pembangunan jembatan perahu viral di Karawang
milik H Endang ini butuh waktu panjang dan biaya yang tidak murah.
"Saya
pertama bikin 2010, pakai perahu kayu dieret. Tujuannya bantu-bantu warga
nyeberang," tutur H Endang dalam program Viral di detikcom.
Perahu
eretan yang menghubungkan Desa Anggadita dengan Desa Parung Mulya di Karawang,
Jawa Barat, itu ternyata diminati orang. H Endang pun menambah perahunya
menjadi dua.
Seiring
perjalanan waktu, H Endang memutar otaknya untuk memenuhi tuntutan pengguna
perahu eretannya yang semakin banyak. Maklum saja, jalur alternatif ini
menghemat waktu perjalanan sampai 20 menit.
"Secara
otodidak timbul ide sendiri dengan perahu dijejerin," tutur pria yang
tidak lulus SMP ini.
Karena
punya kenalan yang bekerja di bank, H Endang pun meminjam uang untuk mewujudkan
rencananya dengan jaminan sertifikat tanah. Namun perahu kayu yang dijadikan
landasan pelat besi ternyata punya kendala jika sampah eceng gondok lewat.
"Pernah
beberapa kali kejadian sampai perahu terbawa arus. Karena pada saat itu kan
perahu kayu cuma pakai baut. Akhirnya bautnya lepas," kenang H Endang.
H
Endang pun meminjam uang ke bank kedua kalinya untuk mengganti perahunya dengan
besi sampai saat ini. Dia dibantu 40 orang karyawannya untuk menjaga
operasional jembatan perahu miliknya.
0 Comments