MAJALAHJURNALIS.Com (Sumenep) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur,
mulai melakukan pemeriksaan pada semua sapi milik warga pada 27 kecamatan guna
mengantisipasi wabah penyakit mulut dan kuku. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan
Peternakan (DKPP) Kabupaten Sumenep Arif Firmanto di Sumenep, Jumat, mengatakan
pihaknya telah membentuk tim khusus dan menerjunkan mereka ke-27 kecamatan, baik
di daratan maupun kepulauan. "Tim ini terdiri dari dokter
hewan, penyuluh peternakan dan mantri. Mereka kami tugaskan melakukan
pemeriksaan kesehatan hewan, mengobati sapi yang sakit, termasuk melakukan
deteksi dini, kemungkinan adanya sapi yang terpapar wabah PMK," katanya. Ia menjelaskan tim kesehatan hewan
bentukan DKPP Pemkab Sumenep itu tidak hanya bertugas memberikan pengobatan
sapi milik warga yang sakit, akan tetapi juga memeriksa sapi-sapi yang tidak
sakit. Pemeriksaan secara menyeluruh ini
dilakukan agar jika ada sapi terserang PMK bisa segera diketahui dan ditangani
oleh petugas. "Jadi, setiap hari, para
petugas ini mendatangi kandang-kandang sapi milik warga secara
bergantian," katanya. Arif Firmanto lebih lanjut meminta
agar masyarakat proaktif melaporkan, apabila ada sapi yang sakit sehingga bisa
mendapatkan penanganan lebih awal petugas. "Tidak hanya peternak, pedagang
juga harus proaktif melapor, apalagi bergejala seperti PMK," kata Arif. "Jadi, kami minta peternak
tidak menyembunyikan jika ada ternak dalam keadaan sakit untuk melaporkan dan
memeriksanya. Ini semua demi menjaga kesehatan hewan di Sumenep agar bebas dari
PMK," katanya, menambahkan. Untuk mempermudah pelayanan, DKPP
Pemkab Sumenep juga telah berkoordinasi dengan penanggung jawab call
center 112 supaya dimanfaatkan sebagai tempat pengaduan atau
pelaporan para peternak. "Peternak bisa melaporkan kalau
ada hewan ternak sakit melalui call center 112
dan petugas pasti segera menindaklanjuti setiap laporan," katanya
menegaskan. Berdasarkan data DKPP Pemkab
Sumenep, populasi sapi di kabupaten paling timur di Pulau Madura tersebut kini
terdata sebanyak 352.790 ekor, terdiri atas sapi potong sebanyak 240.576 ekor
dan sapi peliharaan warga sebanyak 112.214 ekor. Populasi terbanyak di Pulau
Sapudi, yakni mencapai 13.810 ekor. Sumber : Antara
0 Comments