Temuan berkarung-karung beras di Depok. (Foto:
dok. Istimewa)
MAJALAHJURNALIS.Com (Depok) - Berkarung-karung beras yang ditemukan di tanah lapang di
wilayah Sukmajaya, Depok, ternyata merupakan beras bantuan sosial (bansos).
Pihak JNE sebagai distributor menyebutkan bila beras itu dikubur karena
kondisinya rusak. "Terkait dengan
pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang
dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang
yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua
belah pihak," ucap Eri Palgunadi selaku VP of Marketing dalam keterangan
pers, Minggu (31/7/2022). Eri menyebutkan JNE
mendukung program pemerintah dalam proses distribusi beras bansos tersebut. Dia
turut menegaskan JNE selalu menjalankan standard operating procedure atau SOP. "JNE selalu
berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku
apabila diperlukan," ucapnya. Sebelumnya, temuan
beras berkarung-karung di tanah lapang wilayah Tirtajaya, Sukmajaya, Depok,
bikin heboh. Beras-beras itu sudah membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap. Dari pantauan, Minggu
(31/7/2022), beras itu berada di dalam karung-karung berukuran 20 kg. Sebagian
di antaranya tertutup terpal berwarna biru. Karung beras itu
bertuliskan 'Beras Kita'. Tampak sebagian karung terbuka dan memperlihatkan
beras yang sudah membusuk. Lokasi temuan beras
itu terlihat dipasang garis polisi. Seorang warga bernama Rudi Samin mengaku
sebagai pemilik tanah bercerita kepada detikcom mengenai temuan beras itu. Dia awalnya mengaku
mendapatkan informasi adanya beras berkarung-karung yang ditimbun di tanah
miliknya. Samin sampai menyewa alat berat untuk menggali tanahnya dan menemukan
beras berkarung-karung itu. "Saya cari
menggunakan manual tanggal 25 Juli mulanya tidak dapat. Karena penasaran, maka
saya sewa yang namanya beko (ekskavator) selama 25 jam. Betul atau tidak di sini.
Hari ketiga tanggal 29 Juli jam 2 siang saya temukan," papar Rudi saat
ditemui di lokasi, Minggu (31/7/2022). "Dibawa sekitar
3 karung (ke polres) yang masih utuh, (merek) 'Beras Kita'. Tapi di sini
disalahgunakan dipendam, itu dipendam di tanah orang lagi, bukan tanah milik
dia," imbuhnya. Dihubungi terpisah,
Muhammad Imron selaku Lurah Tirtajaya sudah mengurus staf ke lokasi pada Jumat
(29/7/2022). Ia belum memastikan tujuan dari penguburan beras tersebut. "Saya utus staf
untuk melakukan pengecekan Jumat kemarin. Prosesnya saya kurang paham, karena
nanti harus melalui penyelidikan oleh aparat pemerintah," tuturnya. Imron menyerahkan
sepenuhnya penyelidikan kepada aparat kepolisian. Pihaknya juga akan mendalami
temuan itu. "Nanti
kewenangannya ada di Polres setelah itu baru seperti apa keputusan kebenaran di
pengadilan," kata dia. Di sisi lain,
Kapolsek Sukmajaya Kompol Meltha Mubarak menyebut kasus tersebut tengah
ditangani oleh Polres Metro Depok. "Langsung konfirmasi ke Polres, (garis
polisi) itu pun bukan dari kami ya. Jadi silakan langsung konfirmasi ke
Polres," ucap Mubarak. Sumber : detiknews.com
0 Comments