Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Suporter Bola di Bali Kecewa Akan Orasi Minta Tanggungjawab Gubernur Bali Waya Koster

 

Ilustrasi saat aksi superter bola di Jakarta. @Solopos.com

Gagalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia karena politik bukan karena Tragedi di Kanjuruhan dan bukan karena Bali tidak siap

MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Para suporter sepak bola di Bali kecewa atas batalnya drawing Piala Dunia U-20 di Bali, dan juga Indonesia gagal menjadi tua rumah perhelatan Piala Dunia U-20.

Ahmad Bersih selaku Penasihat Brigade Suporter (Brigaz) Bali mengaku kesal dan kecewa atas batalnya perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia khususnya di Bali.
 
"Kalau secara pribadi kesal dan kecewa itu sudah pasti. Seperti yang dikatakan terakhir konferensi pers Presiden (Jokowi), kalau dibilang jangan berlarut kecewa iya benar juga. Tapi mau bilang apa, kita sebagai suporter Indonesia bagaimana pun perasaan kesal dan kecewa itu ada," kata Ahmad saat dihubungi, Jumat (31/3/2023).
 
Hal yang tidak kalah menyakitkan adalah ketika keputusan FIFA itu berlangsung tidak lama dari jadwal drawing Piala U-20 yang hanya tinggal hitungan hari.
 
"Kenapa harus momennya saat kita sudah menyiapkan. Kita di Bali sudah menyiapkan segalanya, apalagi klub kami Bali United sampai sebagai musafir untuk memberikan peluang lebih besar untuk memperbaiki stadion yang dipakai. Bali United dikorbankan harus sebagai musafir di putaran kedua ini untuk menyukseskan Piala Dunia," imbuhnya.
 
Pihaknya juga tidak tega melihat para pemain Timnas U-20 menangis. "Pemain Timnas kita sampai nangis, sudah 99 persen mereka siap. Tinggal satu persen ke lapangan, kenapa harus dijegal," ungkapnya.
 
Kendati demikian, pihaknya juga berharap FIFA tidak memberikan sanksi kepada Indonesia. Karena kalau sampai ada sanksi kepada sepak bola Indonesia, dia menganggap bakal banyak yang menjadi korban.
 
"Harapan saya pemerintah kalau bisa (melobi FIFA) dan hanya membatalkan ini saja, tidak menambah sanksi berikutnya. Kasihan anak-anak muda kita yang bekerja di sepak bola, anak-anak muda kita tiga tahun lebih untuk berlatih meninggalkan keluarga, meninggalkan sekolah, meninggalkan semuanya untuk bisa berjuang di Piala Dunia, tiba-tiba mereka batal (bermain) gimana sakitnya," ungkapnya.
 
Dia berharap ke depannya pemerintah agar memberikan rasa kebahagiaan untuk para pemain sepak bola khususnya di Timnas Indonesia U-20.
 
"Biar bagaimana pun mereka sudah mengorbankan segalanya. Kami suporter hanya mengharapkan begitu saja. Bapak Jokowi sudah bilang jangan dicampuradukkan antara politik dan olahraga," ujarnya.
 
Terpisah, suporter Bali United dan sekaligus pecinta sepak bola di Bali, Baligun Yokohama mengatakan, bahwa selama menjadi suporter sepak bola di Bali baru kali ini sangat terpukul dan kecewa.
 
"Seumur hidup saya mendukung sepak bola, ini pukulan terberat selama menjadi suporter," ujarnya.
 
Dia menilai, gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena dugaan adanya kepentingan politik pejabat di negeri ini.
 
"Kita membela bangsa lain tapi yang kita bela justru adem-adem saja. Kitanya yang kebakaran jenggot mau cari nama baik membela bangsa lain padahal kita menyakiti bangsa kita sendiri. Terutama nama baik bangsa, harga diri bangsa, kita dicemooh negara lain," ujarnya.
 
"Kita malu sebagai bangsa Indonesia dalam hal ini, tapi dalam hal lain kita masih bangga sebagai bangsa Indonesia. Tapi khusus dalam Piala Dunia, kita betul-betul kecewa," lanjutnya.
 
Ia juga menyebutkan, bahwa besok akan ada aksi orasi yang mungkin jumlahnya lebih besar dan menuntut tanggung jawab Gubernur Bali Waya Koster bukan hanya sekedar meminta maaf.
 
"(Berapa banyak suporter aksi) belum tahu, besok sampai selesai baru tahu," jelasnya.
 
Ia juga menyebutkan, bahwa gagalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia karena politik bukan karena Tragedi di Kanjuruhan dan bukan karena Bali tidak siap.
 
"Ini politik, bukan karena Kanjuruhan. Bukan karena tidak siap, kita sudah siap. FiFA sudah sering ke sini cek lapangan dan di luar bali juga, kita sudah siap sekali. Kemarin juga saya ketemu Ketum PSSI Erick Thohir di Cafe Bali United, sudah menyambut antusias dan luar biasa nanti pagelaran Piala Dunia ada akan dibuka di Stadion Kapten I Wayan Dipta," ujarnya.
Sumber : Merdeka.com

Post a Comment

0 Comments