ilustrasi
jerawat. © pexels.com/Anna Nekrashevich
MAJALAHJURNALIS.Com - Gorengan merupakan salah satu makanan yang disukai oleh banyak orang Indonesia. Sayangnya, makanan ini bisa menjadi penyebab munculnya sejumlah masalah kesehatan termasuk jerawat.
Pakar bidang estetika dan antipenuaan dari Perhimpunan Dokter Estetika
Indonesia dr Cynthia Jayanto M. Biomed (AAM) mengatakan, berhenti mengkonsumsi
gorengan bisa menjadi langkah awal mengatasi jerawat yang muncul khususnya saat
Lebaran, ditambah rutin mencuci wajah.
"Pertama, mengurangi produksi minyaknya. Nah, ini bisa menghentikan
konsumsi dari gorengan dulu, rutin cuci muka dua kali dari mulai beraktivitas
hingga selesai beraktivitas," terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari
Antara.
Cynthia yang juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Anti Penuaan,
Wellness, Estetik & Regeneratif Indonesia (PERDAWERI) itu mengakui,
konsumsi gorengan tidak langsung menyebabkan munculnya jerawat.
Namun mereka yang terus menerus menyantapnya termasuk selama berbuka puasa
di Ramadhan dapat menjadi rentan terhadap salah satu masalah kulit yang
ditandai benjolan kecil dan terkadang berisi nanah di atas kulit itu.
"Alasannya, gorengan itu tinggi kalori yang membuat indeks glikemik
orang akan naik. Efek dari indeks glikemik yang naik akan membuat peningkatan
kelenjar minyak lebih banyak sehingga memicu pertumbuhan jerawat," jelas
Cynthia.
Oleh karenanya, dokter biasanya menyarankan orang yang berjerawat untuk
mengurangi atau menghindari konsumsi gorengan terlebih dahulu.
"Karena bagi orang yang sudah memiliki jerawat atau komedo, makan
gorengan bisa membuat kondisi jerawat lebih parah lantaran terjadinya inflamasi
pada kulit," kata Cynthia.
Selain berhenti konsumsi gorengan dan rutin mencuci wajah, dia menyarankan
para pemilik kulit berjerawat memastikan wajah bersih usai menggunakan riasan,
tidak memegang atau memencet jerawat sendiri sebab tindakan itu bisa memicu
jerawat bertambah banyak.
Langkah berikutnya yang bisa dilakukan yakni melawan infeksi bakteri jika
sudah terjadi inflamasi atau peradangan dari jerawat. Dalam tahap ini,
seseorang sudah memerlukan obat untuk dikonsumsi.
"Untuk obat-obatan yang cocok, perlu konsultasi dengan dokter terlebih
dahulu," tandasnya.
Sumber
: Merdeka.com
0 Comments