Ilustrasi otak. ©2018
Merdeka.com/Pixabay
MAJALAHJURNALIS.Com - Amoeba merupakan organisme bersel tunggal
dengan bentuk sangat kecil yang tidak terlihat secara kasat mata. Namun tahukah
kamu ternyata terdapat salah satu jenis amoeba yang bisa sangat berbahaya dan
mematikan bagi manusia?
Amoeba yang bisa mematikan manusia ini adalah
amoeba pemakan otak. Sesuai namanya, amoeba ini bisa menimbulkan dampak yang
sangat berbahaya dan mematikan bagi otak walau tidak benar-benar memakan otak.
Dilansir dari WebMD, organisme bernama latin
Naegleria Fowleri ini baru mulai ditemukan di tahun 1965. Amoeba ini biasanya
hidup di air tawar seperti danau, sungai, dan sumber air panas.
Infeksi amoeba ini sangat langka terjadi namun
bisa menimbulkan dampak serius yang tak main-main. Ketika amoeba ini masuk ke
tubuh manusia, hal ini menyebabkan kondisi langka berupa infeksi mematikan
serta inflamasi di otak yang menghancurkan jaringan otak dengan cara
'memakannya'.
Kondisi yang terjadi akibat amoeba pemakan otak
ini disebut sebagai penyakit primary amebic meningoencephalitis (PAM). Hal ini
terjadi akibat masuknya amoeba pemakan otak ke dalam diri seseorang melalui
hidung.
Tempat Tinggal Amoeba Pemakan
Otak
Kasus amoeba pemakan otak ini pertama kali muncul
di Australia, namun diyakini sudah muncul juga di Amerika Serikat. Beberapa
waktu lalu, kasus ini bahkan juga ditemukan di Korea Selatan.
Amoeba jenis ini sangat suka berada di perairan
yang hangat. Suhu ideal bagi amoeba pemakan otak ini adalah pada 46 derajat
Celcius dan bahkan bisa lebih tinggi lagi.
Berdasar percobaan, diketahui bahwa amoeba
pemakan otak ini tinggal di perairan dengan temperatur di atas 31 derajat
Celcius. Walau begitu, ada kemungkinan bahwa amoeba ini hidup di perairan
dengan suhu di bawah itu walau kemungkinan ini masih kecil.
Lokasi tempat ditemukannya amoeba pemakan otak
ini meliputi:
- Genangan lumpur
- Sungai-sungai yang hangat
dengan aliran lambat, terutama yang memiliki tingkat air rendah
- Kolam
renang dan spa yang tidak diolah
- Air
sumur yang tidak diolah atau air tanah yang tidak diolah
- Sumber
air panas dan sumber air geothermal lainnya
- Air
yang tercemar secara termal, seperti air buangan dari pembangkit listrik
- Akuarium
- Tanah,
termasuk debu dalam ruangan
- Kolam
percikan air untuk anak-anak
Amoeba ini tidak bisa hidup di air air, di kolam
renang yang bersih, atau penampungan air yang terjaga kebersihannya. Infeksi
juga tidak bisa terjadi jika air yang terkontaminasi terminum.
Gejala Infeksi Amoeba Pemakan
Otak
Gejala infeksi primary amebic meningoencephalitis
(PAM) akibat amoeba pemakan otak bisa serupa dengan meningitis yaitu meliputi:
- Sakit kepala
- Demam
- Leher kaku
- Hilang selera makan
- Muntah
- Masalah mental
- Kejang
- Koma
- Pada sejumlah kasus, mungkin
terjadi halusinasi, kelopak mata yang lemas, pandangan memburam, serta
hilangnya indera perasa.
Gejala dari amoeba pemakan otak ini bisa muncul
dari 2 hingga 15 hari setelah masuk ke dalam hidung. Kematian bisa muncul dari
3 hingga 7 hari setelah gejala ini muncul. Rata-rata kematian terjadi 5,3 hari
setelah munculnya gejala.
Penyebab Mengapa Amoeba Masuk
dan Memakan Otak
Penelitian mengungkap bahwa amoeba pemakan otak
ini tertarik pada senyawa yang ada di sel saraf yang digunakan untuk saling
berkomunikasi. Setelah amoeba ini masuk ke dalam hidung, amoeba ini akan masuk
ke sistem saraf hingga terus ke hidung.
Amoeba pemakan otak sendiri sebenarnya tidak
terlalu langka, hanya saja kasus yang menyebabkan masalah otak cukup jarang
terjadi. Dengan kata lain, walau amoeba jenis ini cukup banyak ditemukan, namun
terjadinya kasus cukup langka.
Penelitian juga mengungkap bahwa banyak orang
memiliki antibodi terhadap amoeba pemakan otak ini. Sistem kekebalan tubuh
milik banyak orang mampu melawan dan mengusir amoeba ini.
Bagaimana Agar Terhindar dari
Amoeba Pemakan Otak
Karena amoeba pemakan otak ini hidup di wilayah
perairan yang hangat, maka kondisi air hangat ini perlu dihindari. Secara
khusus, amoeba ini juga hanya muncul di perairan yang kotor.
Hindari juga tempat bermain air anak-anak yang
memiliki kondisi kotor dan tidak terawat. Pada saat berenang atau menyelam,
gunakan klip penutup hidung terutama saat di air hangat.
Jika membersihkan hidung, pastikan untuk
menggunakan air distilasi atau air steril. Kamu juga bisa menggunakan air yang
telah direbus hingga mendidih dan didinginkan.
Sumber : Merdeka.com
0 Comments