Aksi pencurian BBM dari pipa Pertamina di Belawan beberapa
waktu lalu (Foto: Istimewa)
MAJALAHJURNALIS.Com (Medan) - Nilawati, warga Kelurahan Bagan Deli Belawan mengeluhkan bau
menyengat di sekitar lingkungannya. Diduga, bau menyengat tersebut berasal dari
aktivitas pencurian BBM milik Pertamina.
Imbasnya, bocoran minyak tersebut
menimbulkan pencemaran udara yang mengganggu kesehatan warga setempat. Kondisi
ini sering terjadi pada malam hari hingga pagi hari.
"Maraknya beberapa bulan ini.
Kadang kalau lagi melimpah minyak ini, aromanya itu pada saat pagi menyengat.
Tapi dampaknya ini besar kepada masyarakat, kami memang tidak merugi di materi
cuma kami rugi udara bersih. Ada yang punya anak bayi itu sesak napas kalau bau
menyengat udah keluar," ungkap Nilawati kepada detikSumut, Selasa
(19/9/2023).
Ketua Kesatuan Perempuan Pesisir
Indonesia (KPPI) Medan ini menyebutkan bahwa apabila minyak sedang melimpah,
air laut di sekitar perkampungan warga akan berbuih.
"Takutnya warga ini, apabila ada
api itu kan pasti terbakar. Air pasang surut itu kan mengalir, berserak itu
minyaknya dimana-mana," ujarnya.
Kondisi ini sudah dikeluhkan Nilawati
kepada Lurah Bagan Deli pada Senin (18/9/2023) lalu.
Ia menyebutkan kondisi paling parah pada
pekan lalu. Sebuah sampan mesin terbakar saat mencuri BBM curian. Para oknum di
kapal tersebut melompat keluar sementara minyak curian tersebut habis terbakar.
"Puncaknya itu hari Jumat,
menyengat sekali baunya. Tapi orang ini kerjanya (pencurian minyak) setiap
hari. Titiknya itu di Lingkungan 15 Bagan Deli. Oknumnya macam-macam, ada yang
dari lingkungan lain ke situ juga," kata Nilawati.
"Kadang heran juga, nanti ada pihak
Pertamina masuk, kenapa tidak bisa mereka menangani ini. Memang masyarakat
tidak rugi materi cuma kami tidak dapat udara segar berbulan-bulan,"
lanjutnya.
Ia menyebutkan bahwa pihak warga dan
kelurahan juga cukup kewalahan dengan aksi para oknum pencurian minyak ini.
"Yang tidak ketahuan langsung itu
ada berpuluh-puluh kali sebulan ini. Kami hanya minta Pertamina ketegasan
terhadap pencuri ini. Warga kan hanya menyampaikan keluhan ke kepling, namun
dari sisi kepolisian kan tidak menanggapi, harus ada yang buat laporan, ya
Pertamina harus lebih bertindak karena dia kan korban," ujarnya.
"Pertamina kan juga sudah
menyaksikan minyak yang diambil dan dicuri, harusnya dia yang melapor. Ini
ketegasan mereka, ini masalah besar karena satu kampung sudah merasakan dampak
dari pencemaran ini," sambungnya.
Saat disinggung terkait oknum pencuri,
Nilawati menyebutkan bahwa pihak Kepling 15 bersama Babinsa mengamankan pencuri
minyak tersebut. Namun, hukuman yang diberikan cukup ringan.
"Udah pernah ditangkap tapi
beberapa hari kemudian dikeluarkan, itu pernyataan kepling lingkungan 15. Jadi
tidak ada efek jeranya bagi mereka," ucap Nilawati.
Sumber : detiksumut
0 Comments