Ilustrasi -- jet tempur Israel (Foto: Scott
Barbour/Getty Images)
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta)
-Militer Israel kembali
melancarkan gempuran ke Suriah pada Sabtu (30/12/2023) dini hari waktu setempat
setelah dua roket yang ditembakkan dari Suriah jatuh ke wilayah yang
dikuasainya. "Menyusul laporan mengenai sirene yang berbunyi di
Israel utara, beberapa waktu lalu dua peluncuran yang diidentifikasi melintas
dari Suriah jatuh di area terbuka," kata militer Israel, seperti dilansir
kantor berita AFP, Sabtu (30/12/2023). "IDF (militer Israel) menyerang sumber serangan,"
tambahnya. Militer Israel mengonfirmasi kepada AFP bahwa proyektil yang
ditembakkan dari Suriah tersebut adalah roket, namun tidak menyebutkan lokasi
pasti jatuhnya proyektil tersebut. Israel menganggap Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi
sebagai bagian dari wilayah utaranya. Sebelumnya, serangan udara Israel menargetkan daerah sekitar
ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Kamis, kata Kementerian Pertahanan Suriah
dan media pemerintah. Menurut sumber-sumber kepada media Al-Arabiya, Menurut sumber-sumber kepada media Al-Arabiya, Sabtu
(30/12/2023), serangan udara Israel yang menargetkan Bandara Internasional
Damaskus tersebut menewaskan 11 personel Korps Garda Revolusi Islam Iran atau
IRGC. Menurut sumber tersebut, para anggota IRGC yang menjadi
sasaran dalam serangan tersebut, bertanggung jawab mengawasi pasukan yang
didukung Iran di Suriah timur. Saat kejadian, mereka berada di bandara tersebut
untuk menyambut seorang delegasi senior. Namun, IRGC membantah laporan tersebut dan menyebutnya
"tidak berdasar." Israel jarang berkomentar mengenai serangan-serangannya yang
menargetkan Suriah. Namun, Israel berulang kali mengatakan tidak akan
membiarkan musuh bebuyutannya, Iran, yang mendukung pemerintahan Presiden
Bashar al-Assad, memperluas kehadirannya di Suriah. Israel telah melancarkan ratusan serangan udara terhadap
tetangganya di utara itu sejak perang saudara di Suriah dimulai pada tahun
2011, terutama menargetkan pasukan yang didukung Iran termasuk para milisi
Hizbullah asal Lebanon serta posisi tentara Suriah. Sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas pada 7
Oktober, perbatasan antara Lebanon dan Israel juga sering terjadi baku tembak
antara tentara Israel dan Hizbullah seiring ketegangan meningkat di Timur
Tengah. Menurut penghitungan AFP, baku tembak tersebut telah
menewaskan lebih dari 150 orang di sisi perbatasan Lebanon, kebanyakan dari
mereka adalah anggota Hizbullah, namun juga lebih dari 20 warga sipil, termasuk
tiga jurnalis. Di pihak Israel, setidaknya empat warga sipil dan sembilan
tentara tewas, menurut data militer Israel. Sumber : detiknews
0 Comments