MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) -Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya (foto)
menyatakan bahwa deforestasi hutan di Indonesia pada 2013 adalah sebesar 730
ribu hektare. Pada 2015, angka itu bertambah menjadi 1,09 hektare. "Jadi
dari 0,73 juta hektare naik ke 1,09 juta hektare itu karena bencana El Nino di
tahun 2015. Kemudian di tahun 2016 turun jadi 630 ribu hektare, dilanjutkan
2017 menjadi 480 ribu hektare, 2018 jadi 440 ribu hektare," kata Siti
Nurbaya. Pada
2019, El Nino yang dialami Indonesia disebut tak separah pada 2015, dengan
deforestasi menjadi 460 ribu hektare. Sedangkan pada 2022, deforestasi
Indonesia adalah sebesar 104 ribu hektare. Pengungkapan
itu dilakukan Siti Nurbaya sebagai respons atas pernyataan calon wakil presiden
(cawapres) Mahfud MD terkait deforestasi hutan di Indonesia. Pada debat
cawapres keempat, Mahfud menyebut jumlah mencapai 12,5 hektare. Siti
Nurbaya menilai ada kekeliruan dalam pengkalkulasian data. Menurutnya, data
yang disampaikan Mahfud tak sejalan dengan data LHK, serta bahwa tidak konkret
untuk dilakukan penjumlahan begitu saja. "Jadi
dari 0,73 juta hektare naik ke 1,09 juta hektare itu karena bencana El Nino di
tahun 2015. Kemudian di tahun 2016 turun jadi 630 ribu hektare, dilanjutkan
2017 menjadi 480 ribu hektare, 2018 jadi 440 ribu hektare," paparnya. Adapun
penurunan angka deforestasi itu mendapat apresiasi dari sejumlah lembaga
internasional. Salah satunya, oleh Perdana Menteri Norwegia pada kegiatan COP28
beberapa waktu lalu. "Kita
Indonesia ini enggak main-main kalau deforestasi. Penurunannya mencapai 65
persen dari tahun lalu ke tahun sebelumnya, atau tahun 2022," kata Siti
Nurbaya. Hingga
saat ini, lanjutnya, terus dilakukan kontrol angka deforestasi di Indonesia,
antara lain lewat imbauan terhadap perusahaan atau kepada proyek untuk mengadakan
konsep zero deforestasi. Siti
Nurbaya menjelaskan, pembangunan jalan maupun perumahan tak masuk kategori
deforestasi. Karena, masih akan dilakukan penanaman kembali. "Jadi
perkiraan saya ke depan malah angkanya akan lebih baik lagi dari yang
sekarang," tuturnya. Sebelumnya,
pada debat cawapres keempat Mahfud sempat menyatakan terjadi kerusakan hutan
yang cukup masif daalam 10 tahun terakhir, hingga mencapai 12,5 juta hektare. Mahfud
juga menambahkan, luas 12,5 juta hektare itu setara dengan 23 kali luas Pulau
Madura, dan lebih besar dari luas wilayah Korea Selatan. "Saya
mencatat juga tambang ilegal 2.500 (Izin Usaha Pertambangan/IUP), tapi juga ada
yang lebih dari itu. Dalam 10 tahun terakhir terjadi deforestasi hutan 12,5
(juta) hektare hutan kita," ujar Mahfud pada Minggu (21/1/2024). Sumber : CNN Indonesia
0 Comments