Petugas TRC BWS Sumatera 1 melihat tumpukan sampah diperkirakan mencapai 2 ton di saluran Palo Ibus berbatasan dengan Irigasi di Desa Cinta Rakyat, Sabtu (24/2/2024). @Majalahjurnalis.com (MJC) |
MAJALAHJURNALIS,Com (Deliserdang) - Tim Reaksi Cepat Balai Wilayah Sungai (TRC BWS) Sumatera II Medan tinjau lokasi saluran air Palo Ibus di Desa Percut dan Desa Cinta Rakyat Kecamatan Percut Sei Tuan, Sabtu (24/2/2024) siang.
Penyebab banjir di Dusun II Desa Percut dan Desa Cinta Rakyat seperti diberitakan sebelumnya dikarenakan saluran air di Palo Ibus dari hulu (Desa Sampali) sampai ke hilir (Desa Percut) tidak normal karena Palo Ibus sudah dangkal dan banyaknya sampah rumah tangga dan plastik yang menutupi saluran air berakibat pada banjir.
Ali BDS Harahap, SE (Nomor 3 dari kiri/topi putih) diapit anggotanya dari Tim Reaksi Cepat, seusai meninjau lokasi. |
TRC BWS Sumatera II Medan dibawah Komando Ali BDS Harahap, SE Jabatan Pengamat Bendung dan Jaringan Irigasi Bandar Sidoras Kementerian PUPR BWS Sumetera II Medan saat ditemui Majalahjurnalis.com disela-sela peninjauannya dilokasi bersama Tim Reaksi Cepat, Sabtu (24/2/2024) siang, mengatakan, setelah kita tinjau dibeberapa titik di saluran Palo Ibus bahwa terdapat tumpukan sampah rumah tangga, air pun tidak bisa mengalir secara nomal dan tadi juga kita lakukan pembersihan saluran ternyata Palo Ibus sudah mengalami kedangkalan, menyebabkan air tidak mengalir dengan lancar diakibatkan sampah menumpuk dengan jumlah banyak.
Wajarlah jika hujan cukup lebat, air langsung meluap dan memasuki [erkarangan rumah warga disekitarnya. Solusinya yakni dilakukan normalisasi saluran Palo Ibus seperti awal dan pengerjaannya ada dilakukan secara manual seperti dibawah jembatan tepatnya di Desa Percut patok kedua, apalagi yang melintasi saluran Irigasi ± 4000 meter seperti di Desa Cinta Rakyat atau istilahnya patok pertama, sampah menumpuk diperkirakan mencapai 2 Ton dan air tidak normal mengalir.
Menyikapi untuk areal saluran bebas hambatan (tidak ada jembatan) dapat dilakukan dengan menggunakan alat berat karena kedangkalannya sudah tidak normal lagi sehingga dibutuhkan alat berat untuk mengangkut tanah atau pasir yang ada di Palo Ibus.
Hasil mandotoring ini akan kami laporkan ke pimpinan dan dibawakan ke dalam rapat, kita berharap agar secepatnya ini dapat terealisasi karena ini adalah urgent agar secepatnya dilakukan penormalisasian saluran Palo Ibus di Desa Percut dan Desa Cinta Rakyat.
Kita ketahui bahwa panghasilan masyarakat disini mayoritas 90% petani persawahan Bandar Sidoras, untuk itu kita himbau kepada masyarakat janganlah membuang sampah disaluran air dan diharapkan peran serta Kepala Dusun dan Kepala Desa setempat agar menyediakan tempat sampah serta menghimbau kepada warganya agar jangan membuang sampah disaluran ini, dampaknya banjir dan warga sendiri yang mengalaminya, tutup Ali Harahap.
Sementara itu, harapan warga dibantaran Palo Ibus Lia (30) dan Bona (40), menngharapkan kepada Pemerintah Khususnya BWS Sumatera II Medan agar secepatnya dilakukan normalisasi agar tumpukan sampah dapat segera diangkat dari saluran Palo Ibus karena menimbulkan bau busuk serta dapat dilakukan pengerukan karena sudah dangkal, hujan sebentar aja, airnya langsung meluap. (TN)
0 Comments