MAJALAHJURNALIS.Com(Medan) – Penjabat
(Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin mengikuti Rapat Koordinasi
(Rakor) Pengamanan dan Harga Pangan Jelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri,
yang diselenggarakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) secara virtual dari Lantai
6 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (4/3/2024). Rakor tersebut juga diikuti lintas Kementerian dan Lembaga,
serta pengusaha di bidang pangan untuk mewujudkan pangan yang terjangkau bagi
masyarakat, menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1445
Hijriah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat memimpin
rapat menyampaikan, untuk menjaga ketersedian pangan dan harga terjangkau,
perlu menjaga stabilitas keamanan terutama pada simpul-simpul transportasi
seperti bandara, terminal stasiun pelabuhan dan jalan raya. “Jadi perlu kolaborasi bersama, kita di tingkat pusat berkerja,
rekan-rekan pengusaha bekerja dengan Tupoksinya dan di daerah juga bekerja
sesuai kondisi daerah masing-masing, sehingga inflasi kita bisa terjaga,” kata
Tito dari Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski Jakarta. Tito berharap, menjelang HBKN Idulfitri 1445 Hijriah, tersedia
bahan pokok dengan harga terjangkau agar masyarakat merasa tenang. “Seperti
biasa, pasti akan ada perubahan pola konsumsi pada masyarakat, jadi perlu kita
antisipasi baik ditingkat pusat maupun daerah,” harapnya. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan rakor ini untuk
menyeimbangkan pangan dari sisi hulu hingga hilir sesuai arahan Presiden Joko
Widodo, untuk terus menjaga pangan sehingga bisa tetap stabil secara pasokan
dan harga terjangkau di masyarakat terutama menjelang HBKN Idulfitri. “Kita membentuk sinergi secara menyeluruh antara kementerian dan
lembaga bidang pangan, kepala daerah se-Indonesia, hingga pelaku usaha untuk
menyeimbangkan harga pangan dengan baik, yang tidak memberatkan petani,
pengusaha, hingga masyarakat,” jelasnya. Sebelumnya, Pj Gubernur Sumut Hassanudin menyampaikan, menyambut
baik arahan Pemerintah Pusat terkait upaya menjaga ketersediaan dan harga
pangan, menjelang Ramadan dan Idulfitri. Serta terkait pengendalian inflasi di
daerah. Dikatakannya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, optimis
pengendalian inflasi semakin baik ke depan. Apalagi dengan adanya transformasi
digital di berbagai bidang. Transformasi digital diyakini mampu memperkecil
berbagai hambatan, baik bidang perdagangan, pemerintahan atau lainnya. Di tahun 2023, berdasarkan data East Ventures-Digital
Competitiveness Index (EV-DCI), daya saing digital Sumut meningkat 5,7 poin
(43,9) dibanding tahun 2022 (38,2). Kenaikan angka ini membawa Sumut naik
peringkat dari posisi 13 ke posisi 10. Kenaikan signifikan juga terjadi pada bidang kewirausahaan dan
produktivitas, usai Sumut menggelar program fast track digital untuk 1.000
UMKM. Selain itu, Sumut juga mengimplementasikan digitalisasi di bidang
pertanian, di mana komoditas pertanian seperti cabai, bawang merah, beras dan
lainnya sering menjadi penyebab meningkatnya inflasi. “Dari banyak penelitian digitalisasi keuangan memiliki hubungan
signifikan dengan inflasi, oleh karena itu, kami concern dengan hal ini,
melihat trend inflasi kita di mana sektor pertanian berandil besar pada inflasi
maka intervensi digital di sektor pertanian sangat diperlukan,” kata
Hassanudin. Menurut Hassanudin, upaya-upaya berdampak signifikan pada
inflasi Sumut yang terkendali di akhir tahun 2023. Inflasi Sumut pada November
2023 sebesar 3,20% (yoy), lebih tinggi dari nasional (2,86%) dan di Desember
menurun ke angka 2,25% (yoy), lebih rendah dari nasional (2,61%). Untuk mengendalikan harga bahan pangan pokok (Bapok), terutama
menjelang bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1445 H, katanya, Pemprov Sumut juga
menggelar Pasar Murah di sejumlah kabupaten/kota, sejak Februari hingga Maret
mendatang. Disebutkan, pasar murah dilaksanakan mulai tanggal 1 Februari
hingga 7 Maret 2024 di 14 kabupaten/kota se-Sumut. Adapun daerah tempat
dilaksanakannya pasar murah antara lain Karo 1 Februari, Padangsidimpuan 5
Februari, Mandailing Natal 6 Februari, Batubara 16 Februari, Sibolga 19
Februari, Tapanuli Tengah 20 Februari, Simalungun 23 Februari, Pematangsiantar
26 Februari, Kisaran 29 Februari, Tanjungbalai 1 Maret, Labuhanbatu Utara 5
Maret, Labuhanbatu 6 Maret, Medan 27-29 Maret, dan Deliserdang 5-7 Maret. Setiap hari beras yang dijual di pasar murah tersebut mencapai 5
ton, minyak goreng 2 ton, telur ayam 200 papan, gula pasir 1 ton, dan lainnya.
“Semoga dengan pasar murah ini, harga-harga cepat terkendali apalagi menjelang
Ramadan,” kata Hassanudin. Rakor tersebut dihadiri Kemetrian/Lembaga gubernur se-Indonesia,
bupati/walikota se-Indonesia, sejumlah pengusaha dan asosiasi di bidang pangan
dan pihak terkait lainnya.(Faisal
Siregar)
0 Comments