Ilustrasi sakit (Foto: Getty
Images/iStockphoto/airdone)
MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Hanya Allah SWT semata yang mampu menaikkan
derajat seseorang. Dinaikkannya derajat seseorang oleh Allah SWT dapat diamati
dari tanda-tanda berikut.
Dikutip
dari buku Sayangi Ibumu karya Ahfa Waid, Allah SWT akan menaikkan derajat
seseorang sesuai dengan apa yang manusia kerjakan. Sebagaimana yang dijelaskan
pada QS. Al- An'am ayat 132 yang berbunyi,
وَلِكُلٍّ دَرَجٰتٌ مِّمَّا عَمِلُوْاۗ وَمَا رَبُّكَ
بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
Artinya:
Masing-masing orang ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka kerjakan.
Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.
Kata
derajat pada ayat tersebut, dikaitkan dengan kata amal, yaitu berbuat atau
melakukan. Dengan begitu, berarti menjadi jelas bahwa kedudukan atau derajat
bisa diperoleh dengan cara melakukan atau berbuat.
Selain
itu, ketika Allah SWT ingin dan berkehendak untuk memuliakan dan mengangkat
derajat hamba-Nya, maka bisa saja Allah SWT melakukannya melalui cara-cara yang
tak terduga.
Tanda-tanda Allah SWT Menaikkan Derajat Seseorang
1. Ditimpakan Musibah kepada Seseorang
Abu Abbas
dalam bukunya berjudul Rahasia Terlengkap Dahsyatnya Mukjizat Shalat Tahajjud,
menjelaskan bahwa musibah yang menimpa manusia dapat membawa berkah dan
mengangkat derajat seseorang.
Terlebih
orang yang berderajat tinggi di sisi Allah SWT yakni para ulama, wali, dan
nabi, merekalah yang justru sering akan mendapat berbagai musibah atau cobaan
dari Allah SWT. Mulai dari dizalimi umat, dimusuhi ahli maksiat, dan lain
sebagainya.
Pada
hakikatnya, semua itu merupakan sarana kecintaan Allah SWT kepada hamba-Nya.
Dengan cobaan itu, Allah SWT akan mengangkat derajatnya, melebur dosa-dosanya,
memperbanyak pahalanya, meninggikan kemuliaannya, sekaligus mencintainya.
Setiap
muslim diberikan cobaan berdasarkan kadar agama atau seberapa kuat imannya.
Semakin kuat agamanya maka, cobaan akan semakin berat. Dan berlaku sebaliknya.
Hal tersebut sebagaimana yang diterangkan pada sebuah hadits, seorang sahabat
bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang
paling dahsyat cobaannya?'
Nabi SAW
menjawab, "Para nabi, lalu orang yang paling mulia (di antara kalian),
kemudian orang yang paling mulia lagi (di bawah mereka). Setiap orang akan
diberi cobaan menurut kadar agamanya.
Sehingga,
jika ia dalam hal agamanya kuat, maka beratlah cobaannya. Namun, jika dalam
agamanya lemah, maka ia diberi cobaan sesuai kadar agamanya itu. Cobaan akan
senantiasa menyertai seorang hamba sehingga membebaskan hamba itu berjalan di
bumi ini tanpa ada dosa lagi padanya." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Dalam
sebuah riwayat lain, diterangkan juga bahwa Allah SWT akan memberikan seseorang
musibah melalui tubuhnya, hartanya atau anaknya. Jika mereka bersabar, maka
Allah SWT akan menaikkan derajat hamba-Nya tersebut.
Sebagaimana
sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, "Jika seorang hamba telah mendapat
ketetapan sebuah derajat dari Allah, tapi ia tidak dapat mencapainya dengan
amal ibadahnya, maka Allah akan memberinya cobaan pada raganya, atau hartanya,
atau anaknya. Kemudian, Allah memberinya kesabaran sehingga Allah
menyampaikannya kepada derajat yang telah menjadi ketetapan untuknya dari Allah
SWT." (HR. Ahmad).
2. Diuji dengan Rasa Sakit
Dijelaskan
dalam buku Bimbingan Orang Sakit karya Saiful Hadi El-Sutha, ketika seorang
muslim sedang mendapatkan sakit, hendaklah ia berbaik sangka kepada Allah SWT.
Pasalnya,
sakit yang diderita tersebut bisa saja sebagai bentuk kepedulian dan tanda
cinta-kasih Allah SWT kepada dirinya sekaligus sebagai sarana bagi Allah SWT
untuk memuliakan dan mengangkat derajat dirinya.
Dan
memang begitulah kebenarannya, asalkan orang yang sakit tersebut menerima sakit
yang dideritanya dengan penuh kesabaran, lapang hati, ridha dan berserah diri
kepada-Nya. Rasulullah SAW telah menegaskan dalam hadits yang berbunyi,
"Sesungguhnya
orang-orang yang shaleh akan diberikan cobaan yang lebih berat kepada mereka,
dan sesungguhnya tidaklah menimpa seorang mukmin suatu bencana, meskipun itu
hanya berupa duri (yang menusuknya) atau sesuatu yang lebih dari itu, melainkan
semua itu akan menjadikan dihapus satu kesalahan dari dirinya, dan diangkat
satu derajat (tingkatan) atasnya." (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
Terdapat
riwayat lain yang menjelaskan hal serupa, Rasulullah SAW bersabda, "Rasa
pusing yang dirasakan oleh seorang mukmin, atau duri yang menusuk tubuhnya,
atau sesuatu yang membuatnya merasa sakit, maka semua itu akan menjadikan Allah
mengangkat derajatnya sebanyak satu derajat (satu tingkat kemuliaan) dan Allah
pun akan menghapuskan dosa-dosanya besok pada hari kiamat." (HR. Ibnu Abi
Ad-Dunya)
Dari
penjelasan kedua hadits tersebut, kita dapat simpulkan bahwa selain diangkat
derajat seseorang yang sedang sakit juga dihapuskan segala dosa-dosanya.
Wallahu'alam.
Sumber : detikhikmah
وَلِكُلٍّ دَرَجٰتٌ مِّمَّا عَمِلُوْاۗ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
Artinya:
Masing-masing orang ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka kerjakan.
Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.
Tanda-tanda Allah SWT Menaikkan Derajat Seseorang
0 Comments