Tama, lulusan terbaik SMA Unggulan CT Arsa Foundation. (Finta
Rahyuni/detikSumut)
MAJALAHJURNALIS.Com
(Deliserdang) -Pratama
Putra menjadi lulusan terbaik SMA Unggulan CT Arsa Foundation untuk angkatan
ke-12. Pratama juga dinyatakan lulus untuk melanjutkan kuliah di Institut
Teknologi Bandung (ITB). Pratama merupakan warga Pematang Seleng,
Kecamatan Bilah Hulu, Labuhanbatu, Sumatera Utara. Dia menjadi lulusan terbaik
di angkatannya dengan perolehan nilai 97,73. Remaja yang biasa dipanggil Tama
itu lulus masuk jurusan Teknik Sipil melalui jalur SNBP atau Seleksi Nasional
Berbasis Prestasi. Tama mengaku sangat bersyukur dan tak menyangka
bisa menjadi lulusan terbaik. Meski begitu, dia menganggap semua temannya juga
memiliki kemampuan yang luar biasa. "Saya sangat bahagia, tidak nyangka bisa
menjadi lulusan terbaik. Di sini pun teman-teman saya belajarnya sangat baik
dan saya tidak menyangka menjadi yang terbaik dari yang terbaik," kata
Tama usai prosesi wisuda di SMA Unggulan CT Arsa Foundation, Jumat (24/5/2024). Tama menyebut menempuh perguruan tinggi di ITB,
sudah menjadi cita-citanya sedari dulu. Mimpi itu, kata Tama, sempat terhenti
sebelum dirinya masuk ke SMA Unggulan CT Arsa Foundation. Dia merasa, kondisi ekonomi keluarganya yang
pas-pasan, tidak akan bisa mengantarkannya ke ITB. Namun, harapan itu berubah
setelah Tama masuk ke SMA Unggulan CT Arsa Foundation. Semangat teman-temannya di sekolah tersebut
membuatnya semakin giat untuk belajar. Tama merasa beruntung, SMA tempatnya
mengenyam pendidikan bisa mengantarkannya ke kampus impiannya, ITB. "Sebenarnya cita-cita ini sudah lama saya
impikan, saya sangat ingin masuk ke ITB, tapi dulu hampir saya tutup
kemungkinan untuk masuk di situ karena melihat ekonomi keluarga yang kurang
mumpuni, dan saya rasa daerah saya terpencil. Namun, setelah masuk di CT Arsa,
mimpi itu terwujud, dan alhamdulillah saya sudah diterima di teknik
sipil," ujarnya. Tama mengaku sangat suka dengan pelajar fisika
dan matematika. Hal itu juga lah yang membulatkan tekadnya untuk mengambil
jurusan teknik. Dia juga bercerita bahwa semasa bersekolah,
dirinya beberapa kali menjuarai lomba-lomba. Misalnya, pemenang OSN Matematika
tingkat provinsi pada 2023, Top 100 lomba APBN tingkat regional Sumatera 2023,
dan finalis OSN matematika kabupaten 2023. "Saya memilih jurusan ini karena saya sangat
suka dengan teknik dan bidang keahlian, saya sangat suka fisika, matematika dan
setelah saya telusuri gitu, jurusan yang cocok untuk bakat saya ini di teknik,
seperti teknik mesin, teknik sipil. Namun, saya lebih tertarik ke teknik
sipilnya, karena saya ingin membantu masyarakat seperti membangun fasilitas,
membangun desa," kata Tama. Nurhatina (48), ibu Tama mengaku sangat senang
anaknya bisa menjadi lulusan terbaik dan lolos ke ITB. Dia berharap Tama dapat
berkuliah dengan baik hingga wisuda nanti. "Kalau ibu, bangga, senang dengan apa yang
diperoleh saat ini. Mudah-mudahan bisa dia melanjutkannya terus sampai tamat
nanti dan bisa mendapat pekerjaan," kata Nurhatina saat diwawancarai. Nurhatina menyebut sehari-hari dirinya dan
suaminya hanya berjualan kue. Nurhatina bertugas membuat kue, sedangkan
suaminya yang menjajakannya. Keduanya memutuskan untuk berjualan kue setelah
di-PHK pada tahun 2004. "Saya membuat kue, ayahnya menjualkannya.
Dulu di 2004 kami di PHK dari PT, ayahnya dan saya satu pabrik," sebutnya. Nurhatina mengatakan ITB merupakan kampus yang
sudah diidam-idamkan anaknya sejak lama. Dia juga turut berterimakasih kepada
SMA Unggulan CT Arsa Foundation yang telah memberikan beasiswa kepada anaknya
selama bersekolah di SMA itu serta mengantarkan anaknya ke kampus ITB. "Ibu sangat berterima kasih kepada yayasan
CT Arsa foundation ini karena telah memberikan beasiswa full selama tiga tahun
kepada anak kami. Semoga Ibu Anita dan Bapak Chairul Tanjung sehat, panjang
umur, murah rezeki dan seterusnya bisa dipertahankan sekolah ini sampai ke
depannya," kata Nurhatina. Sumber : detiksumut
0 Comments