Gempa sebesar M 4,9 mengguncang
Bandung, Jawa Barat pada 18 September 2024. Gempa Bandung tersebut menyebabkan
kerusakan pada sejumlah bangunan dan rumah warga. (dok. BNPB)
MAJALAHJURNALIS.Com
(Jakarta) - Gempa bumi mengguncang Bandung, Jawa
Barat pada hari ini Rabu (18/9/2024). Berdasarkan keterangan dari Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), peristiwa tersebut menyebabkan sejumlah
bangunan dan rumah rusak. Pihak
BMKG telah mengeluarkan analisis terkait gempa M 4,9 di Bandung. Berikut
sederet informasi terkini. Kekuatan Gempa
Bandung 18 September 2024 Hari
ini, (18/9/2024), Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diguncang gempa sebesar M 4,9.
Sebelumnya, gempa Bandung itu disebut memiliki kekuatan magnitudo (M) 5,0. "Rabu
18 Sep 2024 pukul 09.41.08 WIB Kab Bandung, diguncang gempa M4,9. Episenter
terletak pada koordinat 7,23° LS ; 107,65° BT, atau tepatnya berlokasi di darat
25 km tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada kedalaman 10 km," kata
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono dalam akun X (Twitter) nya, Rabu
(18/9/2024). Daerah Rasakan Gempa
M 4,9 Bandung Dilansir
situs resmi BMKG, gempa Bandung M 4,9 yang terjadi tanggal 18 September 2024
terasa hingga ke sejumlah wilayah dengan intensitas sebagai berikut. III-IV:
Majalaya III:
Banjaran II-III:
Lembang, Parompong, Kab. Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi Analisis Gempa
Bandung 18 September 2024 BMKG
menjelaskan bahwa gempa Bandung ini terjadi akibat aktivitas Sesar Garsela.
Analisis ini disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG,
Daryono. "Dengan
memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang
terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme
pergerakan geser turun (oblique normal)," kata Daryono kepada wartawan,
Rabu (18/9/2024). Dia
menjelaskan bahwa gempa ini dirasakan hingga daerah Majalaya hingga Garut. Skala
intensitas gempa juga beragam. "Gempa
bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Majalaya dengan skala intensitas
III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah),
daerah Banjaran dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam
rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). "Daerah
Lembang, Parompong, Bandung Barat, Baleendah, Garut, Cileunyi dengan skala
intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah; terasa getaran
seakan akan truk berlalu)," lanjutnya. Gempa Tak Berpotensi
Tsunami Titik
koordinat gempa Bandung 18 September 2024 berada di 7,19 LS dan 107,67 BT
dengan kedalaman 10 Km. Gempa ini juga tidak berpotensi tsunami. "Tdk
berpotensi tsunami," kata BMKG lewat akun X (Twitter) @infoBMKG, Rabu
(18/9/2024). Ada 5 Gempa Susulan Hasil
pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa Bandung hari ini tidak berpotensi
tsunami. Selain itu, hingga pukul 10.10 WIB, hasil monitoring BMKG mencatat ada
lima aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 3,1. Dampak Gempa Bandung
18 September 2024 Gempa
berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bandung pagi ini, Rabu
(18/9/2024). Berdasarkan keterangan BNPB, gempa tersebut berdampak kerusakan
pada sejumlah rumah warga di Pangalengan dan Kertasari, Kabupaten Bandung. Laporan
visual sementara dari BPBD Provinsi Jawa Barat, beberapa rumah warga mengalami
roboh di bagian dinding rumah, langit-langit, pagar ,dan kerusakan di bagian
lain dengan kondisi rusak ringan hingga berat. Selain
itu, beberapa bangunan fasilitas umum, fasilitas kesehatan, tempat ibadah, dan
kantor polisi juga mengalami kerusakan di wilayah Kabupaten Bandung. Tim
Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD Kabupaten Bandung,
BPBD Kabupaten Bandung Barat beserta lintas instansi lainnya telah berada di
lokasi terdampak untuk melakukan kaji cepat dan monitoring. Serta melakukan
upaya penyelamatan warga terdampak. Saat
informasi ini disampaikan, belum ada laporan signifikan mengenai jatuhnya
korban jiwa. Perkembangan data dan informasi akan dilaporkan secara berkala
pada waktu berikutnya. Sumber : detiknews
0 Comments