Foto:
Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto saat memberikan keterangan soal
geng motor. (Finta Rahyuni/detikSumut)
MAJALAHJURNALIS.Com
(Medan) - Aksi geng motor di Kota Medan dan
sekitarnya belakangan semakin berani. Para pemuda tersebut bergerombol konvoi
di jalan raya sembari membawa senjata tajam hingga meresahkan warga. Aksi
mereka viral di media sosial.
Kapolda
Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto pun buka suara terkait hal tersebut.
Irjen Whisnu menegaskan pihak kepolisian bakal menindak kelompok geng motor
tersebut. Berikut 2 pernyataan Kapolda Sumut terkait geng motor di Sumut.
1. Kumpulkan Kapolres
Irjen
Whisnu menyebut pihaknya telah mengumpulkan para kapolres dan kasat reserse di
jajaran Polda Sumut untuk membahas penanganan terhadap geng motor di Sumut. Ia
memerintahkan jajarannya untuk menindak tegas para anggota geng motor yang telah
bikin resah warga tersebut.
"Hari
ini, saya mengumpulkan para Kapolres, kasat serse dan para penyidik seluruh
wilayah Sumut, baik yang secara langsung maupun daring. Inti dari kegiatan
arahan saya, yang pertama adalah perkembangan dinamika kriminal yang ada di
wilayah Sumut. Saya pastikan dan saya arahkan mereka untuk memberantas
peredaran narkoba dengan tegas secara kontinue," kata Whisnu di Polda
Sumut, Kamis (26/9/2024).
"Kedua,
terkait dengan begal dan geng motor, saya perintahkan untuk dilakukan tindakan
keras terukur, sehingga tidak ada lagi yang namanya geng motor ataupun begal di
wilayah Sumut," sambungnya.
2. Siagakan Pasukan
Tambahan
Untuk
memberantas geng motor tersebut, kata Whisnu, pihaknya akan menyiagakan pasukan
tambahan dari Sabhara dan Brimob Polda Sumut khususnya pada malam Minggu dimana
para anggota geng motor biasanya beraksi.
"Akan
ada beberapa langkah yang akan diciptakan menjaga situasi aman terkait dengan
geng motor. Pertama, malam Minggu kita menambah kekuatan pasukan kita, Sabhara
dan Brimob untuk mencegah terjadi arak-arakan dari geng motor," sebutnya.
3. Petakan Lokasi
Markas Geng Motor
Irjen
Whisnu juga menyebut langkah yang telah dilakukan jajarannya untuk memberantas
geng motor tersebut adalah dengan memetakan lokasi-lokasi persembunyian atau
markas mereka untuk digerebek. Menurutnya, tindakan tersebut akan lebih efektif
dibandingkan menangkap para pelaku saat konvoi atau setelah melakukan tindakan
kejahatan.
"Kita
melibatkan intelijen dan reserse untuk mencari, menemukan tempat-tempat
persembunyian ataupun keberadaan geng motor tersebut, sehingga kita bisa
berupaya melakukan pencegahan dan tindakan yang lebih cepat di lapangan,"
kata Whisnu lagi.
Para
Kapolres sudah diminta untuk memetakan markas para geng motor tersebut dan bakal
menggerebek lokasi tersebut.
"Para
Kasat, Kapolres memetakan di mana lokasi-lokasi mereka berkumpul. Jadi, bukan
mereka jalan dulu baru kita ditangkap, tapi kita petakan di mana berkumpulnya,
makanya kita siapkan (pasukan)," sebutnya.
Bahkan,
pihaknya telah menyiapkan personel di masing-masing Polres untuk menyisir
markas-markas gerombolan geng motor tersebut serta disiapkan pasukan tambahan.
"Kalau
kekurangan pasukan, kita ada siapkan lagi. Kadang -kadang di suatu Polres
kekurangan personel, sehingga didukung dengan anggota lainnya," kata
Whisnu.
Whisnu
menegaskan pihaknya akan berupaya untuk memberantas geng motor ini karena telah
menimbulkan kekhawatiran di masyarakat bahkan mereka tak segan-segan memamerkan
senjata tajam saat konvoi di siang hari.
"Kita
berusaha untuk mengurangi bahkan bisa menghilangkan geng motor karena geng
motor itu disalahartikan. Bahkan, mengarah ke perbuatan-perbuatan pidana,
seperti membawa senjata tajam ke jalan raya, itu sudah pidana bisa dikenakan Undang-undang
Darurat," jelasnya.
4. Harap Sekolah
Lakukan Pembinaan
Irjen
Whisnu juga meminta pihak sekolah dan keluarga untuk melakukan pembinaan
terharap pelajar dan anak didik mereka yang kerap kali terlibat geng motor.
Polisi juga telah berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait hal itu.
"Terkait
adik-adik kita yang masih di bawah umur, diupayakan dari tim kami dari
Direktorat Binmas, Sabhara bersurat kepada para kepala sekolah untuk bisa
membina mereka dan menyampaikan bahwa tindakan mereka salah. Jadi kita
berkoordinasi dengan sekolah membuat surat kepada sekolah bawa misalnya si
a,b,c perlu dilakukan pembinaan, baik di rumah maupun sekolah supaya mereka
tidak ikut kembali ke dalam gerombolan geng motor," ujarnya.
Untuk
diketahui, kasus geng motor belakangan cukup marak di Sumut, khususnya di Kota
Medan. Para geng motor ini biasanya akan melakukan tawuran dan aksi kejahatan
lainnya termasuk begal.
Terbaru,
sepasang kekasih yang menjadi korban perampokan geng motor di Jalan Cemara, Kecamatan
Medan Timur. Anggota geng motor itu merampok sepeda motor korban.
Terkait
kasus tersebut, dua pelaku telah ditangkap yakni APU alias Black Maratil (30)
dan JK (19).
"Kedua
pelaku merupakan kelompok geng motor yang secara spontan dengan menggunakan
senjata tajam merampok korban saat melintas di Jalan Cemara. Kedua pelaku yang
ditangkap ini merupakan residivis," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan
Kompol Jama Kita Purba dalam keterangannya, Selasa (24/9/2024).
Sumber
: detiksumut
0 Comments