MAJALAHJURNALIS.Com
(Makassar) - Pasangan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Ir. Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto - Azhar
Arsyad (DIA) diyakini bakal memajukan kebudayaan di daerah ini. Pasalnya,
figur Danny Pomanto yang menjabat Wali Kota Makassar selama dua periode, telah
menunjukkan hal tersebut. Apalagi, selama ini Danny juga dikenal sebagai
pemimpin yang terbuka dan diterima oleh semua kalangan. Juru
Bicara Danny - Azhar (DIA) Asri Tadda mengatakan, penghargaan bergengsi sebagai
Tokoh Indonesia 2024 yang diraih oleh Wali Kota Makassar dari Tempo Media
baru-baru ini menjadi tambahan bukti prestasi Danny Pomanto, khususnya di
bidang kebudayaan. "Pak
Danny telah buktikan bahwa ia punya concern yang jelas untuk memajukan daerah
melalui pariwisata dan pelestarian budaya lokal yang berskala global. Lewat F8
budaya Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja lebih terekspose ke dunia luar,
bersanding dengan budaya Nusantara dan budaya global. Ini hal yang
prestisius," kata Asri di Makassar, Rabu (11/9/2024). Sebagai
Calon Gubernur Sulsel, dijelaskan Asri, sosok Danny memiliki konsep dan desain
yang jelas bagaimana memajukan pariwisata dan kebudayaan daerah. "Insya
Allah Pak Danny bersama Wakil Gubernur Azhar Arsyad tidak akan membiarkan
tradisi dan kebudayaan unggul di Sulsel ditelan oleh kemajuan zaman,"
ungkapnya. Karena
itu, pasangan berakronim DIA itu berkomitmen untuk membangun Institut Ketahanan
Budaya Sulsel yang akan menjadi pusat pendidikan dan pengkajian untuk
pengembangan dan pelestarian kebudayaan lokal. "Juga
akan memasukkan pelajaran budaya khususnya Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja
ke dalam kurikulum sekolah, dan menetapkan Hari Kebudayaan Sulsel, termasuk
juga mengadakan Festival Budaya Tahunan di 24 Kabupaten/Kota se-Sulawesi
Selatan, dan masih banyak yang lain," pungkas Asri. Agenda
pembangunan kebudayaan yang diusung oleh Danny - Azhar merupakan kabar gembira
bagi rakyat Sulawesi Selatan yang masih menempatkan adat dan kebudayaan sebagai
bagian penting dari kehidupan sehari-hari. "Ini
tentu hal baik. Bahwa Danny - Azhar akan memberi ruang yang luas bagi lestari
dan berkembangnya tradisi serta kebudayaan lokal, sehingga pada akhirnya
menjadi kekayaan yang bernilai ekonomi," jelas Asri. Selama
memimpin Makassar, Danny Pomanto memang dikenal konsisten menempatkan aspek
budaya sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan daerah. Di
tangan Danny, konsep budaya unggul "sombere" dalam smart city menjadi
contoh terbaik dalam World City Summit 2024 dan event internasional lainnya. "Jadi
harus diakui, sosok Danny Pomanto adalah pemimpin yang bisa diterima oleh semua
golongan, semua etnis dan budaya. Bahkan, ia konsisten menunjukkan perhatian
bagi pelestarian dan pengembangan budaya daerah," terang Asri. "Bukan
hanya melestarikan dan memperkenalkan budaya lokal Sulsel ke kancah global,
Danny juga sudah buktikan potensi ekonomi dari pengembangan budaya yang terpaut
erat dengan kepariwisataan," tambah Asri lagi. Demikian
pula dengan figur Cawagub Azhar Arsyad. Jauh sebelum jadi politisi, Azhar
adalah aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang banyak berkecimpung dalam
program pemberdayaan sosial dan kultural. Ditambah
dengan basis tradisional Nahdiyin dan dari kalangan PKB Sulawesi Selatan, Azhar
tentu memiliki kedekatan dengan tradisi dan kebudayaan lokal di daerah ini. "Keduanya
(Danny - Azhar) merupakan kombinasi tepat yang saling mengisi dan saling
menguatkan. Tidak hanya untuk membangun kebudayaan, tetapi juga sekaligus
memajukan Provinsi Sulawesi Selatan secara keseluruhan," pungkas Asri.
(rel/TN)
0 Comments