Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Nazaruddin Pernah Grebek Lokasi Kos-Kosan di Gang Tagor Kelurahan Sukaramai II

 


MAJALAHJURNALIS.Com (Medan) – Inilah pengakuan Nazaruddin (56) warga Jalan Kereta Api Kelurahan Sukaramai II Kecamatan Medan Area Kota Medan terkait terkuaknya adanya dugaan prostitusi, pesta sabu-sabu dan dihuni pasangan tanpa nikah dirumah kos-kosan Jalan Jumhana Gang Tagor No.582-G/31G Lingkungan VI Kelurahan Sukaramai II sekitar pukul 02.30 Wib pada tahun 2022 lalu yang saat ini sudah menjadi buah bibir warga kota Medan.
 
“Saya penasaran”, ucapnya kepada majalahjurnalis.com di Jalan Kapten Jumhana Kelurahan Sukaramai II Medan, Selasa (24/9/2024) sekitar pukul 21.00 Wib saat warga mengadakan rapat membahas polemik yang berkembang tentang kos-kosan tersebut yang dihadiri juga Ketua LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) Kelurahan Sukaramai II Iskandar Nainggolan, lanjutnya lagi, “saya melihat kos-kosan tersebut karena selalu orang-orang keluar masuk pasangan lain jenis dari tempat kos-kosan rumah milik orangtua Bapak Deni Natal Lubis itu”.
 
Lalu saya menggerebeknya dengan mendatangi lokasi tersebut secara diam-diam guna memastikan isu yang berkembang ditengah masyarakat diseputar Gang Tagor tersebut.




Setelah saya masuk ke rumah itu dengan pintu rumah tak terkunci, saya naik ke lantai II dan saya melihat ada seorang wanita dikamar itu sedang tak berdaya, lunglai seperti orang selepas makai sabu, dan saya lihat sudah overdosis. Saya melihat juga disekitar perempuan itu ada benda alat pengisap sabu seperti Bong, Pirek (pipa kaca), Mancis dan Alumenium Poil yang sudah dipakai dan yang belum dipakai.
 
Tak berselang lama, tiba-tiba datang seorang perempuan separuh baya yang saya ketahui inisial RAL salah satu pemilik kos-kosan tersebut dan ia berkata kepada saya, “Ngapain kau disini. Mau mencuri!
 
“Lalu saya jelaskan apa yang saya lihat barusan”, ucap Nazaruddin.
 
Bu RAL itu menjawab, “itu bukan urusanmu!” ucap Nazaruddin lagi.
 
Akhirnya saya meninggalkan lokasi kos-kosan itu dan lalu saya ceritakan kepada Ketua Ormas setempat prihal yang saya lihat kejadian dirumah-kos-kosan tersebut. Dan dari beberapa warga yang saya temui, lalu saya ceritakan prihal yang terjadi dikos-kosan itu. Ternyata modus RAL untuk menghalau warga setempat, ia selalu berteriak kepada orang-orang yang masuk ke Gang Tagor itu dengan sebutan ‘MALING’ agar aibnya tak terbongkar, tutup Nazaruddin yang ia ketahui kasusnya sudah hangat dipublik melalui pemberitaan di majalahjurnalis.com. (TN)

Post a Comment

0 Comments