Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kinerja P2TL PT PLN ULP Sunggal Menyalah, Kasus KWH Meter Mariati br Ginting Komplek Bumi Asri Medan setahun tak kunjung selesai

 

Ilustrasi petugas PLN sedang memeriksa KWH Meter.@Infobanknews.com


MAJALAHJURNALIS.Com (Medan) – Kinerja PT PLN ULP Sunggal kembali menyalah, diduga melanggar SOP (Standar Operasional Prosedur) karena belum ada penyelesaian dari PLN UP3 Medan di Jalan Listrik Medan, tiba-tiba, sebelum sholat Jumat (25/10/2024) meteran token tetangga Mariati br Ginting di Jalan Asrama Komplek Bumi Asri, Cinta Damai, Medan Helvetia, Kota Medan di Blok petugas P2TL PLN ULP Sunggal bernama Idris dan Petir.
 
“Padahal”, ujar Mariati diujung telpon kepada majalahjurnalis.com, Jumat (25/10/2024) pukul 13.40 Wib, “saya sudah mengajukan Surat Permohonan ke PLN UP3 Medan dan diterima petugas UP3 Medan pada tanggal 27 September 2024 dan belum ada jawaban lisan maupun tertulis terkait tuduhan pihak P2TL PLN ULP Sunggal terkait KWH Meter (Bulanan) berlubang. Koq tiba-tiba pihak PLN ULP Sunggal main blok meter token tetangga saya”.
 
Ini namanya tidak adil. Jadi dengan berlarut-larut kasus ini sudah mencapai setahun sejak 5 Oktober 2023 kasusnya tidak selesai. Ada apa? Padahal kita nurut saja apa yang dikatakan petugas PLN ULP Sunggal. Bolak-balik saya ke kantor PLN ULP Sunggal tetapi kasusnya tak kunjung selesai. Saya sudah minta persoalan ini diselesaikan secepatnya, tetapi pihak PLN ULP Sunggal terus mengulur-ulur waktu sampai saat ini 25 Oktober 2024. Akhirnya saya minta pendampingan dan mengadukan persoalan ini kepada Majalah Jurnalis. Dan pihak Tim Majalah Jurnalis ada datang ke kantor PLN ULP Sunggal, Kamis (26/9/2024) lalu. Dan hasilnya pihak admin PLN ULP Sunggal janji untuk mempertemukan Supervisor (SPV), nyatanya SPV Gilang sampai hari ini tidak dipertemukan oleh pihak admin PLN ULP Sunggal. Akhirnya, saya memohon ke UP3 Medan.
 
Menindaklanjuti prihal tersebut, majalahjurnalis.com mengkonfirmasi ke bagian admin PLN ULP Sunggal, menurut petugas admin suara perempuan mengatakan, Surat Pemblokiran tersebut sudah dikeluarkan pada bulan Agustus 2024 lalu.
 
Ketika ditanya majalahjurnalis.com, tetapi saya ada konfirmasi di tanggal 26 September 2024 yang meminta bertemu dengan SPV Gilang, saat pertemuan dengan admin di kantor PLN ULP Sunggal, petugas admin tidak ada menyatakan bahwa ada surat pemblokiran Meteran Token. Tiba-tiba koq bisa muncul surat tersebut?
 
Perempuan itu tetap menyatakan bahwa suratnya sudah keluar. Lalu dijelaskan wartawan majalahjurnalis.com, pihak Mariati br Ginting sudah melayangkan surat ke PLN UP3 Medan di Jalan Listrik Medan dan sampai hari ini belum ada jawaban baik tertulis maupun secara lisan berarti kasusnya masih dalam proses.
 
Kemudian majalahjurnalis.com meminta pada admin PLN ULP Sunggal untuk bertemu dengan Supervesior (SPV) Gilang agar persoalan lebih jelas dan pihak Admin menjanjikan akan dipertemukan pada hari Senin (28/10/2024) pukul 10.00 Wib di ULP Sunggal.
 
Diberitakan sebelumnya,  Menurut pelanggan listrik PLN, Mariati br Ginting kepada majalahjurnalis.com, Kamis (26/9/2024) pagi, masalah ini sudah hampir setahun belum selesai juga, padahal saya sudah bolak-balik ke kantor PLN ULP Sunggal tetapi tak selesai juga. Saya pun heran. Saya datang ke kantor PLN untuk menyelesaikan masalah tersebut.


Ini bukti Mariati br Ginting menyurati UP3 Medan. @MJ-TN


Anehnya saya dituduh dengan KWH Meter berlubang, saya tak tau entah siapa yang melakukan itu dan setelah dicek dengan Tang Amper terukur 3,2 Amper artinya tidak ada pemakaian berlebih dirumah saya, ujarnya.
 
Menindaklanjuti temuan tersebut, awak majalahjurnalis.com, siangnya mendatangi kantor PLN ULP Sunggal di Jalan Bunga Raya Asam Kumbang, Medan Sunggal sekitar pukul 13.10 Wib karena berdasarkan surat Berita Acara P2TL ULP Sunggal tanggal 05 Oktober 2023 bahwa ada kejanggalan didalam pelaksaan P2TL tersebut bahwa sesuai diatur didalam Perdir (Peraturan Direksi) PLN No.28 tahun 2023 pada BAB II Pasal 4 Ayat 5  huruf (a) berbunyi ; Ketua Pelaksana Lapangan P2TL merupakan Pegawai PLN artinya didalam surat Berita Acara tersebut, satupun tidak ada pegawai PLN.
 
Temuan kejanggalan dalam pelaksanaan P2TL dirumah Mariati br Ginting tidak sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur), menjadi tanda-tanya besar bagi awak media, apalagi kasusnya hampir setahun tak kujung selesai, sementara  Mariati br Ginting bolak-balik ke kantor PLN berharap selesai masalahnya agar listrik dapat dihidupkan kembali.
 
Dihalaman parkir ULP Sunggal. Ini kata petugas Satpam-nya, Pak Gilang Supervisor (SPV) lagi istrahat. Nanti selepas setengah dua (siang) beliau masuk, ucap Satpam tersebut yang menghampiri awak media.
 
Lalu awak majalahjurnalis.com meninggalkan kantor tersebut dan kembali lagi setelah pukul 13.40 Wib. Saat memasuki perataran parkir dan bertanya tentang keberadaan Supervisor (SPV) PLN ULP Sunggal, petugas Satpam tersebut mengatakan ada (red-Gilang). Lalu meminta awak media untuk mengisi daftar tamu lalu diarahkan ke Rizka Bagian Admin P2TL PLN ULP Sunggal.
 
Rizka juga mengakui kepada majalahjurnalis.com bahwa Mariati br Ginting sudah bolak-balik datang ke kantor PLN.
 
Ketika wartawan mendesak untuk bertemu dengan Gilang, Rizka mengatakan, “Pak Gilang tidak ada dikantor sedang di UP3 Medan”, ucapnya seperti menyembunyikan sesuatu karena terlihat ber-wa-wa-an dengan seseorang.
 
Bahkan Rizka balik bertanya, “Jadi mau diapakan ini, Pak?”
 
“Saya mau bertemu dengan Pak Gilang, karena Ibu (Rizka) tidak bisa mengasih keputusan. Coba hubungi dan janjikan kapan saya bisa bertemu,” ucap Thamrin dari majalahjurnalis.com dengan memberikan nomor kontaknya kepada Rizka dengan harapan untuk dapat bertatap muka langsung dengan Gilang.
 
Akhirnya, awak majalahjurnalis.com pulang dengan kecewa atas perlakuan pihak Admin P2TL PLN ULP Sunggal yang terkesan menghalang-halangi tugas wartawan yang akan melakukan konfirmasi. (TN)

Post a Comment

0 Comments