MAJALAHJURNALIS.Com
(Jakarta) - Peristiwa politik sepanjang 2024
terbilang panas. Diawali kontestasi Pilpres, berlanjut ke Pemilihan Kepala
Daerah Serentak. detikcom
mengulas peristiwa politik yang terjadi saat Pilkada serentak. Medan
pertempuran yang juga jadi sorotan yakni berakhirnya hegemoni di 2 daerah
tetangga Jakarta. Dua wilayah itu Banten dan Depok. Pertempuran
politik di dua daerah itu tak kalah heboh selama kontestasi Pilkada 2024.
Dinamika terjadi mulai dari pendaftaran paslon Pilgub Banten. Airin Rachmi
Diany nyaris tak ikut Pilgub Banten lantaran Golkar sempat mengumumkan
mendukung Andra Soni. Airin
kemudian datang ke markas PDIP agar bisa bertarung di Banten. Kehadiran Airin
di kandang Banteng itu rupanya membuat Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri
berapi-api. Airin ditunjuk-tunjuk oleh Mega hingga diminta pakai baju merah. Peristiwa
itu kemudian membuat Golkar ubah strategi. Ketum Bahlil menarik dukungan untuk
Andra Soni dan mengusung Airin di Pilgub Banten. Sementara
di Depok, sejarah PKS menguasai daerah dengan julukan Kota Belimbing itu
berakhir. Berikut ulasannya: Tumbang Dinasti Ratu
Atut di Banten Dinasti
politik Ratu Atut Chosiyah tumbang di Pilkada 2024. Dari empat keluarganya yang
bertarung di wilayah Banten, hanya satu yang memenangkan kontestasi. Ratu
Atut mulai menjadi pimpinan daerah di Banten tahun 2002. Kala itu dia menjadi
Wakil Gubernur setelah Banten resmi menjadi provinsi tahun 2000. Selama
3 tahun Ratu Atut menjadi Wagub Banten mendampingi Djoko Munandar. Lalu pada
tahun 2005, Djoko terkena kasus penyalahgunaan dana Rp 14 miliar untuk
memperkaya anggota DPRD Banten. Atut
naik jadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten usai Djoko berkasus. Dia
menjabat Plt Gubernur Banten hingga akhir jabatan. Pertarungan
Politik berikutnya, Ratu Atut menang Pilkada 2007-2012. Kemenangan Ratut Atut
di Banten belanjut ke periode 2 Pilkada 2012-2017. Namun,
baru dua tahun menjabat, Ratu Atut terjerat kasus dugaan korupsi suap Pilkada
Lebak kepada mantan ketua MK Akil Mochtar. Atut ditahan KPK dan digantikan
wakilnya, Rano Karno. Meski
demikian pengaruh Ratu Atut di Banten masih kuat hingga merambah ke kabupaten
dan Kota. Adiknya, Ratu Tatut Chasanah menang Pilbup Serang dua periode.
Kemudian Airin Rachmi Diany juga terpilih sebagai Walkot Tangsel 2 periode
sejak 2011 hingga 2021. Kini,
lain cerita nasib trah Ratu Atut di Pilkada 2024. Empat keluarganya yang
bertarung di Banten antara lain Airin yang maju di Pilgub Banten. Airin
merupakan ipar dari Ratu Atut. Kemudian
Andika Hazrumy anak Ratu Atut yang maju Pilbup Serang. Cawalkot Serang, Ratu
Ria Maryana yang merupakan adik tiri Ratu Atut. Anak Ratu Tatu, Lalu Pilar Saga
Ichsan, maju cawawalkot Tangsel. Berdasarkan
hasil rekapitulasi KPU, Airin kalah dari Andra Soni. Di Pilbup Serang, Andika
juga dikalahkan Ratu Rachmatu Zakiyah. Kemudian
Ratu Ria turut tak berdaya dari lawannya Budi Rustandi yang menjadi Walkot
Serang terpilih. Satu-satunya keluarga Ratu Atut yang menang Pilkada yakni
keponakannya, Lalu Pilar Saga Ichsan. Dia menang Pilwalkot Tangsel bersama
Benyamin Davnie. Runtuh Dominasi PKS
di Depok Akhir
pahit juga harus ditelan PKS di Pilkada 2024, khususnya Pilwalkot Depok.
Dominasinya hampir 20 tahun di Depok resmi berakhir. Paslon
yang diusung PKS, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A Rafiq kalah dari Supian
Suri-Chandra yang diusung Gerindra, PDIP, Nasdem, PAN, PKB, PPP, Demokrat,
Perindo, Partai Buruh, Gelombang Rakyat Indonesia dan Partai Ummat. Berdasarkan
rekapitulasi perhitungan suara KPU Depok, Supian Suri-Chandra mendapatkan
451.785 suara. Sementara Imam Budi Hartono-Ririn Farabi memperoleh 396.863
suara. Atas
hasil tersebut, paslon yang diusung PKS dan Golkar itu kemudian menggugat ke
MK. Permohonan gugatan diajukan pada Jumat (6/12/2024). Dilihat
di situs MK, gugatan yang dilayangkan Iman-Ririn dengan Nomor
113/PAN.MK/e-AP3/12/2024. Gugatan diajukan Pukul 22.15 WIB. "Pokok
permohonan perselisihan hasil pemilihan umum walikota Kota Depok Tahun 2024,"
demikian bunyi permohonan. Pihak
termohon dalam perkara ini adalah KPU Depok. Iman-Ririn memberikan kuasanya
kepada Rico Novianto Hafidz dkk. Bendahara
Umum (Bendum) DPD PKS Depok, Ade Supriatna, mengatakan partainya tak akan beroposisi
dengan Supian-Chandra. Menurutnya
DPRD Depok berperan sebagai penyelenggara. Selain, menurut Ade, dalam peraturan
UU tak ada istilah oposisi pemerintahan daerah. "Dari
dulu, sejak ada Undang-Undang Pemerintahan Daerah nomor 23 tahun 2014 juga,
posisi DPRD itu sama-sama dengan pemerintah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah. Jadi sebenarnya, di pemerintahan daerah itu ya DPRD juga
sebagai penyelenggara, jadi tidak ada oposisi sebenarnya," kata Ade kepada
wartawan, Senin (9/12/2024). Ade
mengatakan anggota DPRD yang tersebar di daerah pemilihan (dapil)
memperjuangkan aspirasi publik yang mungkin tidak selaras dengan pemerintah.
PKS akan mengawal program dan visi-misi janji kampanye paslon terpilih yang
tertera di rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Sepekan
kemudian, Imam Budi Hartono mengucapkan selamat kepada Supian Suri-Chandra.
Ucapan selamat itu diutarakan Imam melalui laman Instagram pribadinya
@Imambhartono. "Dalam
ajang Pilkada Depok, lalu seperti pilkada-pilkada seluruh Indonesia pasti ada
yang kalah, pasti ada yang menang. Kami pasangan nomor urut 1, Imam-Ririn ingin
menyampaikan dan mengucapkan selamat kepada pasangan nomor urut 2, Bapak Supian
Suri dan Bapak Chandra yang terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Depok," kata Imam seperti dilihat detikcom, Kamis (19/12/2024). Imam
mengucapkan terima kasih kepada partai pengusungnya. Dia juga tak lepas
mengucapkan terima kasih kepada para pendukung dari berbagai kalangan di Kota
Depok. Imam
juga mengucapkan permohonan maaf apabila ada kesalahan saat berkampanye. Dia
mengajak seluruh pihak berkontribusi membangun Kota Depok. "Serta
kami ucapkan permohonan maaf jika selama kampanye sampai hari ini Ada kesalahan
baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Mari kita kembali membangun
Kota Depok yang kita cintai," ujarnya. Sumber
: detiknews
0 Comments