Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Peristiwa Sadis Terjadi di Sumut, Konflik Lahan sampai Ormas Grib vs PP Saling Serang

 

Ilustrasi gambar. @Jawa Pos

MAJALAHJURNALIS.Com (Medan) - Berbagai peristiwa dan kasus kriminal terjadi di wilayah Sumatera Utara (Sumut) dalam sepekan terakhir. Misalnya, bentrok antara Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Grib dan PP hingga seorang wanita yang ditemukan tewas dengan pisau tertancap di perutnya.
 
Berikut detikSumut rangkum peristiwa dan kasus kriminal yang terjadi dalam sepekan ini:
 

Pria Tikam Pekerja Warkop gegara Merasa Keluarganya Hendak Dibunuh

 
Seorang pria bernama Riswandi (43) menikam pekerja warung kopi bernama Anwar (34) di Kota Medan. Pelaku nekat menikam korban karena merasa korban akan membunuh keluarganya.
 
Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu Poltak Tambunan mengatakan peristiwa itu terjadi di warung TST Pak Haji di Jalan Puri, Kecamatan Medan Area, Sabtu (7/12/2024) sekira pukul 03.00 WIB. Saat itu, korban tengah bekerja di warung tersebut.
 
"Korban yang sedang bekerja didatangi pelaku. Tanpa ngomong, pelaku langsung melakukan penikaman terhadap korban menggunakan sebuah pisau yang disiapkan pelaku hingga korban terjatuh bersimbah darah," kata Poltak, Senin (9/12/2024).
 
Poltak menyebut setelah melakukan aksi tersebut, pelaku langsung pergi melarikan diri. Akibat kejadian itu, korban mengalami sejumlah tikaman di punggung dan di dekat telinga.
 
Pihak kepolisian yang menerima informasi kejadian itu lalu mencari pelaku dan mengamankannya pada hari yang sama sekira pukul 21.00 WIB di lokasi kejadian.
 
Berdasarkan pengakuan pelaku, motifnya menikam korban karena merasa korban akan membunuh keluarganya. Namun, Poltak menyebut motif pelaku tersebut belum bisa dipastikan. Dia mengatakan pihaknya masih menyelidikinya.
 

Remaja Hamil Usai 20 Kali Disetubuhi Tukang Becak

 
Seorang tukang becak bernama Henri Sitanggang (41) menyetubuhi remaja berusia 19 tahun di Kabupaten Deli Serdang hingga hamil. Pelaku mencabuli korban sebanyak 20 kali sejak korban masih SMP.
 
"Pengakuannya (pelaku) sebanyak kurang lebih 20 kali," kata Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang Kompol Rizki Akbar saat dikonfirmasi detikSumut, Senin (9/12/2024).
 
Rizki menyebut pencabulan itu telah terjadi sejak tahun 2018, saat korban masih duduk di bangku SMP. Sementara perbuatan bejat pelaku itu baru terungkap pada Juli 2024.
 
Usai mengetahui hal itu, orang tua korban membuat laporan ke Polresta Deli Serdang. Pihak kepolisian pun menyelidiki kasus tersebut dan menangkap pelaku di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Jumat (6/12/2024).
 
Perwira menengah Polri itu menyebut pelaku menyetubuhi korban dengan modus mengantar dan menjemput korban ke sekolah. Setelah melakukan aksi bejatnya, pelaku mengancam korban untuk tidak memberitahu soal pencabulan tersebut.
 

2 Warga Dibacok-Ditombak Gegara Konflik Lahan

 
Dua warga di Kabupaten Padang Lawas (Palas) dibacok dan ditombak sejumlah orang gegara persoalan lahan. Polisi saat ini telah mengamankan tiga orang pelaku.
 
Kasi Humas Polres Palas Iptu Arwansyah Batubara menyebut peristiwa itu terjadi di Rura Sigatel, Desa Pasir Pinang, Kecamatan Huristak, Rabu (4/12) pukul 14.00 WIB. Lalu, ketiga pelaku diamankan pada Jumat (6/12/2024).
 
Ketiganya, yakni AAH (50), RH (50), dan OH (38). Mereka berprofesi sebagai petani.
 
"Ketiga tersangka telah mengakui perbuatanya. Mereka melakukan kekerasan terhadap korban dengan cara membacok perut dengan parang, membacok tangan, menombak perut serta membacok kepala korban," kata Arwansyah, Senin (9/12/2024).
 
Arwansyah menyebut kejadian itu berawal saat kedua korban, yakni HTD (38) dan TD (44) pergi bersama sejumlah temannya ke arah sungai yang berada di Rura Sigatel tersebut. Korban dan teman-temanya berjalan dengan posisi korban TD berada di depan korban HTD dengan jarak kurang lebih 10 meter.
 
Saat tengah berjalan tersebut, tiba-tiba ketiga pelaku yang bersembunyi di belakang pohon sawit keluar dan langsung membacok korban. Selain itu, mereka juga menombak korban.
 
Atas kejadian itu, korban membuat laporan ke Polsek Barumun Tengah. Pihak kepolisian yang menerima laporan itu lalu memburu pelaku ke sejumlah tempat. Namun, pada akhirnya, ketiga pelaku mendatangi Polsek Barumun Tengah dan menyerahkan diri.
 
Perwira pertama Polri itu menyebut peristiwa itu dipicu karena permasalahan lahan. Sebab, antara korban dan pelaku, kata Arwansyah, saling mengklaim suatu lahan.
 

Heboh Ormas GRIB vs PP, 1 Luka-Markas Dibakar

 
Ratusan anggota Organisasi Masyarakat (Ormas) GRIB dan PP terlibat bentrok di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Dalam peristiwa itu, ada satu orang yang mengalami luka-luka dan ada markas ormas yang dibakar.
 
Plt Kasi Humas Polres Sergai Iptu Ardika Junaidi Napitupulu mengatakan bentrok itu dua kali terjadi di Kecamatan Perbaungan, Senin (9/12/2024). Pertama kali terjadi sekira pukul 13.00 WIB. Dia menyebut gak bentrok itu dipicu karena selisih paham.
 
"Sekira pukul 13.00 WIB telah terjadi bentrok antara kedua belah pihak, yakni Ormas PP dan Ormas GRIB dikarenakan selisih paham antara kedua belah pihak," kata Ardika, Selasa (10/12/2024).
 
Selang beberapa waktu, pihak kepolisian datang dan melerai bentrok itu. Kemudian, kedua ormas itu dibawa ke Polsek Perbaungan untuk dimediasi.
 
Namun, ternyata permasalahan itu kembali memanas. Kedua belah pihak kembali terlibat bentrok pada malam harinya. Anggota ormas tersebut juga membawa senjata tajam. Ada satu anggota ormas PP yang terluka dan kantor ormas GRIB juga dibakar.
 
Setelah kejadian itu, kata Ardika, pihaknya kembali memediasi kasus tersebut. Mediasi itu juga dihadiri pimpinan kedua ormas itu.
 
Kapolsek Perbaungan AKP S Gurusinga mengatakan bentrok pertama terjadi di dekat Sungai Ular, Kecamatan Perbaungan, sedangkan bentrok kedua di dekat Mode Fashion Kecamatan Perbaungan. Bentrok itu, kata Gurusinga, dipicu permasalahan plang.
 
"Mungkin ada perselisihan, ada-ada bahasa-bahasa yang nggak enak, ada ketersinggungan lah. Jadi, ada pencopotan plang kedua belah pihak, awalnya GRIB yang dicopot plangnya," kata Gurusinga.
 

Pria Curi Laptop Sekolah untuk Beli Narkoba

 
Seorang pria bernama Arianto Ginting (32) membobol salah satu sekolah di Kota Medan dan mencuri tiga laptop. Uang hasil mencuri itu digunakan pelaku untuk membeli narkoba.
 
Kanit Reskrim Polsek Medan Barat Iptu Darman Lumban Raja mengatakan pencurian itu terjadi di SD Swasta IT Mawaddah Warohmah, Jalan Karya Setuju, Kecamatan Medan Barat, Selasa (23/5/2023) dini hari. Lalu, pelaku ditangkap pada Minggu (8/12/2024).
 
"Laptop dijual kepada seseorang inisial B yang saat ini sedang dalam pencarian. Uangnya digunakan untuk membeli narkoba serta makan minum sehari-hari," kata Darman, Rabu (11/12/2024).
 
Atas kejadian itu, pihak sekolah membuat laporan ke Polsek Medan Barat. Petugas kepolisian yang menerima laporan itu lalu mencari pelaku dan menangkapnya di Jalan Karya Setuju.
 
Namun, saat proses pengembangan, pelaku berupaya melarikan diri hingga terpaksa ditembak oleh petugas kepolisian di bagian kaki.
 
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Darman, pelaku sudah empat kali masuk penjara karena kasus pencurian. Pencurian tersebut terjadi pada 2014, 2016, 2017, dan 2020.
 

Wanita Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Perut

 
Jasad seorang wanita ditemukan tewas di salah satu perkebunan sawit di Kabupaten Deli Serdang. Di bagian perut korban masih tertancap pisau.
 
Kapolsek Medan Tembung Kompol Jhonson Sitompul mengatakan mayat tersebut ditemukan di Jalan Jati Rejo, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan. Informasi penemuan mayat itu diterima pihaknya Kamis pagi. Korban, kata Jhonson, berinisial TM (33)
 
"Tadi pagi kita dapat informasi. Iya (tertancap pisau)," kata Jhonson saat dikonfirmasi detikSumut, Kamis (12/12/2024).
 
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Jhonson menyebut korban diduga dibunuh. Saat ini, pihak kepolisian tengah memburu pelaku pembunuhan tersebut.
 

Polisi Cegat Mobil Bawa PMI Ilegal Tujuan Malaysia

 
Polisi mencegat mobil yang membawa lima calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal tujuan Malaysia di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura). Seorang kakek bernama Maulana Malik Sirait (59) turut diamankan karena menjadi agen penyelundupan PMI itu.
 
"Pelaku merupakan agen yang selama ini menyalurkan PMI ke wilayah Malaysia tanpa melalui prosedur yang telah ditentukan dan tidak memiliki izin apapun terkait kegiatan penyaluran PMI," kata Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan, Jumat (13/12/2024).
 
Rivanda mengatakan pengungkapan itu berawal saat pihaknya mendapatkan informasi soal adanya mobil yang membawa PMI ilegal dari Kota Tanjungbalai. Pihak kepolisian pun menyelidiki informasi tersebut dan menemukan mobil tersebut di Jalinsum Aek Kanopan, Kecamatan Kualuh Hulu, Kamis (5/12/2024) malam.
 
Petugas lalu mencegat mobil tersebut dan menggeledahnya. Di dalam mobil itu ditemukan ada tujuh orang yang terdiri dari sopir, lima calon PMI ilegal dan pelaku Maulana.
 
Para PMI itu, kata Rivanda, berasal dari sejumlah daerah, seperti Deli Serdang, Labuhanbatu dan Asahan. Berdasarkan pengakuan pelaku, calon PMI Ilegal ini akan diberangkatkan menuju Malaysia melalui Dumai, Provinsi Riau.
 
Berdasarkan hasil pemeriksaan, modus pelaku memberangkatkan korban dengan menggunakan visa pelancong.
 
Mantan Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai itu menyebut pelaku telah menjadi agen PMI ilegal sejak tahun 2023. Pelaku bekerja sama dengan seorang WNI yang tinggal di Malaysia bernama Mommy.
 
Setiap memberangkatkan satu PMI, kata Rivanda, pelaku Maulana mendapatkan upah sebesar Rp 10 juta yang dipotong dari gaji para korban setelah mendapatkan pekerjaan.
 
"Mommy ini merupakan WNI yang telah tinggal di Malaysia. Di mana saudara Mommy lah yang kemudian mencarikan pekerjaan di Malaysia. Setiap dia (Maulana) berangkatkan satu orang PMI, dia dapat Rp 10 juta. Nanti langsung dipotong beberapa bulan gaji si korban," ujarnya.
Sumber : detiksumut

Post a Comment

0 Comments