Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Piala AFF 2024: Timnas Indonesia Dikalahkan Wasit

 

Ilustrasi Wasit.@Depositphoto


MAJALAHJURNALIS.Com (Medan) – Lagi-lagi Timnas Indonesia dikalahkan oleh Wasit. Kita ketahui saat Timnas Senior Indonesia bertemu dengan Timnas Bahrain diajang Penyisihan Putaran ke-3 Piala Dunia zona Asia.
 
Hal itu kembali lagi terjadi saat Timnas Junior U-22 Indonesia di Piala AFF 2024 mewakili Timnas Senior yang berhalangan tampil dikarekan klub tidak memberi izin pemain karena Piala AFF tidak masuk kalender FIFA, jadi klub berhak tidak mengizinkan pemainnya membela Timnas.
 
Jika kita lihat saat Timnas Indonesia bertemu dengan Laos, udah sah bola keluar dari garis lapangan, toh wasit mensyahkan gol penyeimbang dari Timnas Laos menjadi 3-3. Aneh bukan?
 
Terus saat Timnas Indonesia bertemu dengan Filipina, Sabtu (21/12/2024) pukul 20.00 Wib, pasukan Shin Tae-yong menyerah 0-1 dan permainan pun terlihat berat sebelah. Kenapa ya....Timnas Indonesia selalu dikerjain sama wasit? Jawabnya tanya saja sama AFF, AFC dan FIFA.
 
Sebab ini kerap sekali terjadi saat Timnas Indonesia bertanding dilaga Internasional. Coba lihat saja, jika diulang-ulang tayangan dilayar kaca saat Indonesia bertemu dengan Filipina, maka bola tersebut tidak menyentuh tangan bek Indonesia. Jika menyentuh sedikit saja tentu arah bola akan berbeda arah tidak lurus ke gawang Indonesia. Padahal ada VAR, tetapi Wasit selalu mengambil keputusan yang merugikan Timnas Indonesia. Jadi untuk apa ada VAR? Kalo yang salah dibenarkan wasit?
 
Jika dilihat dikartu merahkannya Muhammad Ferarri sangatlah janggal, sebab sebelum Ferarri menyikut, pemain Filipina terlebihdahulu melakukan pelanggaran dengan merangkul Ferarri dari belakang. Seharusnya itu tidak kartu merah buat Ferarri tetapi buat pemain Filipina. Mengapa itu tidak terjadi?
 
Dengan dikeluarkannya Ferarri, Shin Tae-yong mengakui penyebab timnya kalah dari Timnas Filipina adalah dikarenakan Timnas bermain hanya 10 orang saja sehingga lumpuh dalam melakukan serangan, apalagi Filipina diperkuat pemain seniornya.
 
Artinya, Timnas Indonesia diajak untuk bermain di Piala AFF 2024 hanya untuk dicurangi, kemungkinan karena iri melihat keberhasilan Timnas Senior Indonesia mencapai babak ke-3 zona Asia pada Pra Piala Dunia 2026.
 
Lihat saja dari permainan dilapangan sejak bermain 10 pemain diakhir babak pertama, strategi menyerang Timnas Indonesia jauh berkurang dan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pemain Filipina kebanyakan hanya mendapat peringatan saja dari wasit.
 
Sehingga Shin Tae-yong menyebut bahwa kartu merah Ferarri itu jadi salah satu momen pembeda di laga ini, ujarnya dalam konferensi persnya seusai laga,
 
"Ya, saya kecewa dengan kartu merah itu, karena Marselino mendapatkan kartu merah saat menghadapi Laos dan itu membuat jalannya pertandingan jadi sulit. Hari ini juga sama, Ferarri juga mendapatkan kartu merah dan pertandingan jadi lebih sulit," ungkap Shin Tae-yong.
 
Sementara para penyerang skuad Garuda tampil dibawah rata-rata, sehingga mereka gagal mencetak satupun gol di partai ini. Situasi ini semakin sulit karena mereka bermain dengan 10 pemain.
 
"Hari ini kita tidak bisa mencetak satupun gol padahal sebelum pertandingan kita mengira kita bisa mencetak dua atau tiga gol namun karena kartu merah ini membuat segalanya jadi sulit," pungkasnya. (TN)

Post a Comment

0 Comments