Ilustrasi
guru di Grobogan ajak muridnya berbuat mesum. Foto: Getty
Images/iStockphoto/Denisfilm
MAJALAHJURNALIS.Com (Jogja)
- Keluarga remaja yang diajak bu guru berbuat mesum di
Grobogan, Jawa Tengah, resmi melapor ke polisi. Saat membuat laporan, terungkap
korban sempat tak bisa dihubungi lima bulan dan dikoskan pelaku.
Dilansir detikJateng, korban datang ke
Polres Grobogan bersama kakek dan nenek yang selama ini tinggal bersamanya.
Mereka kemudian diarahkan ke ruang unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak).
Kakek korban, inisial N (56),
mengungkapkan selama ini korban tinggal bersama dia dan istrinya. Dia lantas
menceritakan momen ketika putus asa mencari cucunya selama berbulan-bulan.
Diketahui, pada tahun 2023, korban dan
gurunya, berinisial ST (35) pernah digerebek warga karena ketahuan ke kamar
mandi bersama. Setelah digelar audiensi di mana keduanya berjanji tidak akan
mengulangi perbuatannya.
Namun sekitar April 2024, korban tidak
pulang ke rumah kakeknya.
"Tidak bisa dihubungi kurang
lebih lima bulan," kata N di Polres Grobogan, Senin (13/1/2024).
Pihak keluarga terus mencari dan
menerima informasi jika korban ternyata dibawa oleh ST. Terungkap juga korban
dikoskan di kawasan Gubug, Grobogan.
"Ya sudah cari, tapi saya sempat
putus asa. Kemudian tahu yang bawa itu (ST), pasrah. Kami salat tahajud.
Insyallah penting putu (cucu) sehat, mulih (pulang) sehat," ujar N.
Kegiatan
Korban Selama Dikoskan
Saat ditanya, korban memberi tahu
kegiatannya selama di kos. Setiap hari, dia hanya bermain ponsel menggunakan
nomor lain. ST terkadang mengajak korban jalan-jalan sebelum memulangkannya
lagi ke kos.
"Kalau dari ceritanya dia ya
hanya main hape. Kalau pas diajak keluar ya keluar," jelas N.
Pada September 2024, korban sempat
keluar kos dan menuju rumah kakek neneknya yang lain. Namun, ST mengetahuinya
dan menjemputnya.
"Sempat pulang ke besan saya.
Terus dijemput lagi. Ketemu di suatu tempat gitu. Hingga akhirnya digerebek
itu," ucap N.
Kemudian saat ST pergi, korban berada
di rumah ST sendiri. Saat itulah ayah ST yang tinggal tidak jauh dari rumah ST
mengetahui ada korban di dalam rumah ST dan dikira maling.
Naik
Jadi Penyidikan
Terpisah, Kasat Reskrim Polres
Grobogan, AKP Agung Joko Haryono, menuturkan pihaknya menaikkan penanganan
kasus tersebut.
"Perkaranya kemarin lidik,
sekarang sudah naik ke penyidikan," ungkap Joko saat dihubungi, Rabu
(15/1/2025).
Joko menerangkan guru berinisial ST
itu sudah diperiksa polisi pada Selasa (14/1). Statusnya juga masih terlapor.
"Guru sudah diperiksa. Masih
dalam pendalaman. Diperiksa kemarin. Statusnya masih terlapor," kata dia.
Joko melanjutkan hingga saat ini,
pihaknya sudah memeriksa 11 saksi. Termasuk di dalamnya korban dan si guru.
"11 orang saksi, pelapor, korban,
saksi warga setempat, terlapor," kata Agung.
Kini, murid tersebut menjalani terapi
psikologi di sebuah pondok pesantren, sementara keluarganya melaporkan ST atas
perbuatan tidak senonoh itu. Pihak Ponpes menyebut korban baru bisa terbuka dan
bercerita setelah ponselnya disita. Korban sebelumnya disebut tertekan.
"Penyidik juga telah melakukan
visum et repertum dan visum psikiatrikum. Melaksanakan permohonan asesmen dan
pendampingan korban dari P2TP2A Swatantra, DP3AKB, permohonan penelitian sosial
dari Peksos Kemensos, berkoordinasi dengan ahli," ujar Agung.
Sumber : detikjogja
0 Comments