Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tak Perlu Cemas Konsumsi Daging Walaupun Penyakit PMK lagi merebak

 

. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko).

MAJALAHJURNALIS.Com (Jakarta) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat tak cemas mengonsumsi daging sapi dan susu di tengah merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah wilayah.
 
Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr. Yudhi Pramono mengatakan daging sapi dan susu tetap aman dikonsumsi. Masyarakat diminta untuk mengolahnya hingga matang.
 
"Kalau untuk masyarakat untuk tetap tidak perlu cemas. Yang terpenting mengolah daging yang akan dikonsumsi harus matang atau dimasak secara baik," ujar Yudhi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (4/1/2025).
 
Yudhi menyarankan susu sapi dipanaskan dengan suhu tertentu sebelum dikonsumsi. Menurutnya, susu tetap aman diminum masyarakat.
 
Dia juga menyarankan masyarakat untuk tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Ia menilai tak ada yang perlu dikhawatirkan masyarakat.
 
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga pernah menyampaikan PMK jarang menular ke manusia. Budi berkata penyakit itu biasanya menjangkit hewan berkuku dua.
 
"Kami sudah diskusi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (World Organization for Animal Health/OIE) bahwa penyakit mulut dan kuku dominan di hewan, hampir tidak ada yang loncat ke manusia," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara virtual yang diikuti dari YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, 9 Mei 2022.
 
Penyakit mulut dan kuku sebelumnya ditemukan di sejumlah hewan ternak di berbagai daerah. Misalnya, kejadian ratusan sapi di Lumajang, Jawa Timur hingga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mati beberapa waktu lalu.
 
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang mengungkap 900 ekor sapi terjangkit PMK pada November 2024 hingga awal Januari 2025. Sebanyak 70 ekor di antaranya mati.
 
"Mulai bulan November untuk sapi yang terjangkit PMK ada 900 an ekor, 70 ekor di antaranya mati," ujar Kepala DKPP Lumajang Retno dikutip dari detik, Sabtu (4/1/2024).
Sumber : CNN Indonesia

Post a Comment

0 Comments