Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gegara Ulah Oknum di MAN 2 Medan, Ratusan Siswa Terancam Tak Bisa Ikut SNBP, 'Minta di Pecat'

 

Ratusan siswa MAN 2 Medan gelar demo di pelataran sekolah. (Kartika Sari/detikSumut)


Padahal sekolah MAN 2 Medan mengklaim ‘Sekolah berlebel Favorit’ di Medan, tetapi tata cara penanganan untuk mendaftar di SNBP seperti sekolah tak favorit


MAJALAHJURNALIS.Com (Medan) – Gegara ulah oknum Guru atau Pegawai di MAN 2 Medan Jalan Williem Iskandar atau Jalan Pancing Medan siswanya banyak yang tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
 
Hal ini dilakukan diduga pihak sekolah lalai dalam memasukkan data siswa berprestasi ke portal PDSS yang membuat sekitar 332 siswa terancam tidak dapat mengikuti SNBP tahun ini.
 
“Padahal sekolah MAN 2 Medan mengklaim ‘Sekolah berlebel Favorit’ di Medan, tetapi tata cara penanganan untuk mendaftar di SNBP seperti sekolah tak favorit,” ujar salah seorang siswa tak mau ditulis namanya pada wartawan saat berunjuk rasa di halaman sekolah tersebut, Jumat (7/2/2025).
 
"Ini ungkapan kekecewaan anak-anak ya, inikan sekolah favorit dan anak-anak kan sudah mempersiapkan dari awal untuk semester 7 untuk mendapatkan kuota SNBP. Setelah mereka berhasil eligible ternyata sekolah lalai melakukan tugasnya," ungkap Wali Murid MAN 2 Model Medan Indira saat menemani anaknya ikut unjuk rasa dikutip dari detikSumut, “jadinya siswa yang dikorbankan”.
 
"Tak satupun anak-anak yang bisa ikut SNBP. Inilah mereka luapkan kekecewaannya dengan aksi demo didepan sekolah MAN 2 Medan," sambungnya.
 
Indira menyebut ada perwakilan sekolah yang hadir dalam aksi tersebut. Namun pihak Kepala MAN 2 Model Medan tak berada di lokasi.
 
"Pas demo ada pihak sekolah tapi Kepsek tidak ada. Katanya pihak Kepsek ada di Jakarta," ujarnya.
 
Ia sebut pihak sekolah akan memberikan kompensasi seperti biaya bimbingan belajar untuk menghadapi UTBK, tetapi kompensasi tersebut kurang sepadan dengan SNBP.
 
"Itulah solusi dari pihak sekolah, mereka tawarkan bimbel gratis untuk anak yang eligible sampai UTBK. Hal itu kurang sepadan dengan pengorbanan anak-anak selama ini," ujar Indira.
 
"Kami punya tuntutan bagaimanapun dengan kerugian material karena anak-anak ini udah persiapan bimbingan dan sebagainya, sudah habis biaya maupun waktu ternyata disia-siakan begitu saja," terangnya lagi, “para siswa meminta adanya pembebasan uang komite selama 3 bulan, sebagai wujud kekesalan orangtua siswa. Jadi anak-anak bisa fokus persiapan UTBK dan siswa minta oknum guru atau pegawai di MAN 2 Medan agar dipecat yang terlibat dalam kelalaian ini." (MJ)

Post a Comment

0 Comments