Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Inilah Faktanya di Asahan, Seorang Remaja Tewas Diduga Ditendang Polisi

 

Foto.@Getty Images/nico_blue

MAJALAHJURNALIS.Com (Asahan) - Seorang remaja Bernama Pandu Brata Syahputra Siregar (18) diduga tewas karena ditendang oknum polisi saat balapan.
 
Pandu sempat dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
 
Peristiwa itu terjadi saat ada sejumlah pemuda yang diduga akan melakukan balap liar di Jalan Sungai Lama, Desa Perkebunan Hessa, Kecamatan Simpang Empat, Minggu (9/3/2025) sekira pukul 00.30 WIB. Berikut ini sederet fakta terkini terkait peristiwa tersebut.
 
Inilah Faktanya ;
 
Propam Turun Tangan
 
Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi mulanya membantah ada anggotanya yang melakukan penganiayaan hingga menyebabkan korban tewas. "(Ditendang polisi) itu kan kata-kata netizen," ujarnya, Selasa (11/3/2025).
 
Afdhal mengatakan Propam Polres Asahan telah turun ke lokasi untuk mengecek kebenaran informasi itu. Namun, Afdhal belum memerinci hasil pengecekan itu.
 
"Kami juga dari propam sudah turun, kita cek dan diperiksa saksi-saksi juga pihak rumah sakit juga. Nanti Pak humas yang sampaikan ya," jelasnya.
 
Polisi Dapat Informasi Ada Balapan Liar
 
Kasi Humas Polres Asahan Iptu Anwar Sanusi mengatakan personel Polsek Simpang Empat menerima informasi dari masyarakat soal ada sejumlah pemuda yang diduga akan melakukan balap liar di di Jalan Sungai Lama, Desa Perkebunan Hessa, Kecamatan Simpang Empat.
 
Petugas pun menuju lokasi dan menemukan sekitar 50 orang anak muda tengah berkumpul. Belakangan diketahui bahwa para pemuda itu hendak balap lari.
 
"Datanglah masyarakat, karena lagi hangat-hangatnya geng motor itu, dilapor ke polsek, dirasa (masyarakat) mau balap liar. Ada anak sekolah teman dia (korban) yang tau dia ada sakit sesak atau apa. Rupanya atlet lari anak ini, masyarakat menginformasikan ke polsek balap liar, ternyata orang ini mau balap lari," kata Anwar, Rabu (12/3/2025).
 
Korban Ugal-ugalan Kendarai Sepeda Motor
 
Dijelaskannya, pihak kepolisian pun membubarkan gerombolan pemuda tersebut dan melanjutkan patroli ke arah Desa Sei Lama. Kemudian, saat patroli itu, petugas menemukan empat pemuda, salah satunya korban, tengah mengendarai satu sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan.
 
Petugas pun mencoba menghentikan para pemuda tersebut, tetapi mereka tidak mau berhenti. "Personel mencoba untuk memberhentikan para pemuda tersebut, namun para pemuda tersebut tidak mau berhenti dan tetap memacu sepeda motornya dengan zigzag," ujarnya.
 
Petugas terus mengikuti keempat orang tersebut. Setibanya di Desa Sei Lama, korban yang berada duduk di paling belakang melompat ke arah kanan dan terjatuh telungkup ke tanah. Setelah itu, korban pun mencoba melarikan diri dan kembali terjatuh. Sementara rekannya pergi meninggalkan korban.
 
Selanjutnya, personel mendekati korban dan menemukan bagian pelipis korban terluka dan mengeluarkan darah. Lalu, pihak kepolisian membawa korban ke Polsek Simpang Empat.
 
"Saat itu, juga personil polsek membawanya ke Puskesmas Simpang Empat untuk dilakukan tindakan medis. Lebih kurang 30 menit, personel kembali membawa korban ke polsek untuk dilakukan pembinaan," ujarnya.
 
Kemudian sekira pukul 10.00 WIB, keluarga Pandu datang ke polsek untuk menjemputnya. Anwar mengatakan korban meninggalkan polsek dalam keadaan sehat.
 
Pandu Dites Urine di Polsek Simpang Empat
 
Jadi, kata Anwar, tidak ada penganiayaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian ke korban. Hal itu juga dibuktikan dari rekaman CCTV.
 
"Selama yang bersangkutan berada di Polsek Simpang Empat tidak ada tindakan kekerasan ataupun tindakan fisik yang dilakukan oleh personel polsek selain pemeriksaan urine. Begitu juga pengakuan Pandu kepada pihak keluarga yang bersangkutan tidak ada dianiaya petugas polri," ujarnya.
 
Anwar Sanusi turut mengucapkan duka cita atas kematian korban. Dia meminta masyarakat untuk tidak percaya dengan informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya.
 
"Kami turut berduka cita atas kejadian ini dan berharap seluruh pihak dapat menahan diri serta memberikan kesempatan bagi proses penyelidikan yang sedang berlangsung. Jika ada pihak yang memiliki bukti atau informasi terkait insiden ini, kami persilakan untuk melaporkannya melalui jalur resmi," pungkasnya.
 
Makam Pandu Diekshumasi
 
Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi mengatakan makam Pandu diekshumasi. Hal itu dilakukan untuk menindaklanjuti adanya laporan keluarga.
 
Ekshumasi itu dilakukan di Huta I Parlakitangan Sordang Baru, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, hari ini.
 
"Iya, benar (diekshumasi hari ini)," kata saat dikonfirmasi detikSumut, Minggu (16/3/2025).
 
Afdhal menyebut keluarga korban telah membuat laporan polisi atas kejadian itu. Hasil ekshumasi itu nantinya akan disampaikan dalam konferensi pers.
 
"Hasilnya akan disampaikan saat press rilis ya," ujarnya.
 
Polda Sumut Pantau Penyelidikan
 
Plt Kabid Humas Polda Sumut Kombes Yudhi Surya Markus Pinem mengatakan pihaknya mengawasi proses penyelidikan yang dilakukan Polres Asahan. Yudhi memastikan penyelidikan itu dilakukan secara transparan.
 
"Kami telah menerima laporan terkait peristiwa ini dan memastikan bahwa Polda Sumut akan memantau serta mengawasi proses penyelidikan yang dilakukan Polres Asahan," kata Yudhi dalam keterangannya, Minggu (16/3/2025).
 
Yudhi menyebut Polda Sumut akan memberikan tindakan tegas jika memang ada pelanggaran yang dilakukan personel kepolisian dalam kejadian itu. Perwira menengah polri itu meminta masyarakat untuk bersabar dan tidak termakan isu-isu yang belum jelas kebenarannya.
 
"Jika ditemukan adanya pelanggaran prosedur atau tindakan di luar kewenangan, maka akan diambil tindakan hukum tegas sesuai aturan yang berlaku," pungkasnya.
Sumber : detiksumut

Post a Comment

0 Comments