Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ekuador Siaga Penuh, Terbongkar Rencana Pembunuhan Presiden Noboa

 

Presiden Ekuador Daniel Noboa.@AP/AP


MAJALAHJURNALIS.Com (Quito) -  Pemerintah Ekuador mengumumkan status siaga maksimum setelah muncul laporan intelijen yang mengungkap rencana pembunuhan Presiden Daniel Noboa. Pernyataan resmi dikeluarkan pada Sabtu (19/4/2025) waktu setempat, menyusul kebocoran dokumen militer yang beredar luas di media sosial.
 
"Kami mengutuk keras dan tidak menerima tindakan yang menargetkan kehidupan Presiden Daniel Noboa, serta lembaga negara dan pejabat publik. Ekuador dalam keadaan siaga penuh," demikian pernyataan pemerintah.
 
Laporan tersebut menyebutkan bahwa pembunuh bayaran dari Meksiko dan negara tetangga telah menyusup ke wilayah Ekuador dan tengah merencanakan rencana pembunuhan Presiden Noboa. Pemerintah juga menuding bahwa rencana ini merupakan hasil kolusi antara kelompok kriminal dan pihak-pihak politik yang kalah dalam pemilu, meski tidak menyebutkan nama secara spesifik.
 
Kementerian Luar Negeri Meksiko segera membantah tudingan tersebut. Dalam pernyataannya, Meksiko menegaskan bahwa negaranya bukanlah sumber kejahatan atau masalah internal bagi Ekuador.
 
"Kami selalu menjunjung tinggi prinsip tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain," ujar perwakilan Kementerian Luar Negeri Meksiko.
 
Hubungan kedua negara memang telah memanas sejak pasukan keamanan Ekuador menyerbu Kedutaan Besar Meksiko di Quito tahun lalu. Serbuan itu dilakukan untuk menangkap mantan Wakil Presiden Ekuador, Jorge Glas, yang saat itu tengah mencari suaka.
 
Presiden Daniel Noboa resmi memenangkan putaran kedua pemilu Ekuador pada 13 April 2025. Namun, lawan politiknya, Luisa Gonzalez, menuduh terjadi kecurangan dalam proses pemilu. Tuduhan ini telah dibantah oleh dewan pemilihan nasional dan pengamat internasional.
 
Hingga kini, Meksiko dan Kolombia masih belum mengakui kemenangan Noboa secara resmi. Beberapa analis menyebut bahwa publikasi informasi soal rencana pembunuhan Presiden Noboa ini bisa memperburuk hubungan Ekuador dengan negara-negara tetangganya, khususnya Meksiko.
Sumber : Beritasatu.com

Post a Comment

0 Comments