Ticker

7/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Idris Korban Penganiayaan Dirawat di RSUD Amri Tambunan Lubuk Pakam

 

Idris Nasution saat dirawat di Rumah Sakit.@MJ/TN

Karena biaya umum, di RSU Haji Medan, saya tidak sanggup dan keluarga minta dikeluarkan sesuai permintaan sendiri dan dibawa ke RSUD Amri Tambunan, apalagi kami sekeluarga penduduk asli Deli Serdang


MAJALAHJURNALIS.Com (Deliserdang) – Idris Nasution korban pengerokan TKP (Tempat Kejadian Perkara) di Jalan Masjid Dusun IV Depan Klinik Toyiba Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dirawat intensif di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Amri Tambunan di Lubuk Pakam sejak hari Sabtu (26/4/2025) siang.

Menurut orangtua korban Hakim Nasution pada majalahjurnalis.com, Minggu (27/4/2025) siang, “Anak saya Idris Nasution mengalami pembacokan mengakibatkan 3 jari tangan sebelah kanan putus dan diperut paling bawah bersarang 6 peluru jenis senjata Sopgan. Dan saat ini korban belum juga dilakukan tindakan operasi dikarenakan, menurut pihak RSUD Amri Tambunan ruangan ICU Penuh dan mereka siap melakukan operasi akan tetapi setelah operasi, wajib dirujuk ke Rumah Sakit lain dengan menggunakan biaya pribadi.
 
“Apabila dirujuk ke Rumah Sakit lain, biayanya saya tidak mampu karena kategori Umum (Bayar Pribadi), makanya kami bertahan menunggu ruangan ICU RSUD Amri Tambunan ada untuk anak saya”, ujar Hakim Nasution berharap adanya perhatian dari Pemkab Deli Serdang mengingat kesehariannya adalah bertani sawah di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan.
 
Anak saya saat masuk ke RSUD Amrin Tambunan dibantu oleh abanganda Haris Harahap Ketua JPKP (Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan) Kabupetan Deli Serdang didampingi anggotanya Rudi bersama media majalahjurnalis.com Pemimpin Redaksi Thamrin BA dan Isnaniah. Mereka terus mendampingi saya dari RSU Haji Medan, Polsek Medan Tembung, Polrestabes Medan dan ke RSUD Amri Tambunan.
 
Karena biaya umum, di RSU Haji Medan, saya tidak sanggup dan keluarga minta dikeluarkan sesuai permintaan sendiri dan dibawa ke RSUD Amri Tambunan, apalagi kami sekeluarga penduduk asli Deli Serdang, terang Hakim berharap adanya perhatian guna secepatnya anaknya di operasi karena peluru Sopgan tersebut menurut dokter sudah bergerak ke hulu hati.
 
Soal terjadinya penganiayaan tersebut, Hakim menceritakan kronologisnya, pada hari Sabtu tanggal 26 April 2025 sekitar pukul 02.40 Wib datang seseorang ke rumah memberitahukan tentang kondisi anak saya Idris dianiaya secara beranai-ramai di rumah sesorang di Jalan Masjid Dusun IV Depan Klinik Toyiba Desa Percut se. Setelah saya ke TKP, melihat anak saya berumuran darah disekujur tubuhnya, Saya memeluk anak saya dan menghalanginya untuk melindungi dari pembacokan dan pemukulan yang membabi-buta secara bersama-sama.
 
Setelah itu, pelaku lebih dari 3 orang pergi meninggalkan kami didalam rumah warga tersebut dengan membawa parang tajan, kayu dan terekam kamera salah seorang pelaku membawa Senjata Api jenis Sopgan. Ternyata benar, dibagian bawah perut anak saya bersarang 6 butir peluru Sopgan dan saya lihat jari sebelah tangan anak saya sudah putus dan putusan jari anak saya sudah diamankan petugas dari Polsek Medan Tembung.
 
“Saya bersyukur anak saya selamat dari maut, jika terlambat mungkin semua itu berkata lain,” ujarnya dengan nada sendih, “Dan kasusnya telah ditangani secara instensif oleh pihak Polsek Medan Tembung”. (TN)

Post a Comment

0 Comments